Ketahui Apa yang Mempengaruhi Naik Turunnya Dollar Terhadap Rupiah?
Sebenarnya apa yang mempengaruhi naik turunnya dollar terhadap rupiah? Nilai tukar mata uang rupiah yang terus anjlok terhadap dollar Amerika Serikat bukan sebuah hal yang baru pertama kali terjadi . Saat ini pun perekonomian di Indonesia semakin merosot dan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika semakin lemah.
Hal ini menyebabkan harga-harga barang kebutuhan melambung tinggi tanpa diikuti dengan kenaikan penghasilan di masyarakat. Kenaikan nilai mata uang dollar terhadap rupiah ternyata tak hanya berimbas pada kenaikan harga kebutuhan pokok saja, strategi investasi yang ada di Indonesia pun terdampak oleh hal tersebut. Bila dollar terus menekan mata uang kita, hal ini tentu saja akan semakin mengganggu stabilitas perekonomian Indonesia. Kali ini kita akan membahas faktor apa saja yang mempengaruhi naik-turunnya dollar terhadap rupiah.
1. Perbedaan Tingkat Inflasi Antar Negara
Perbedaan tingkat inflasi merupakan faktor yang mempengaruhi naik-turunnya dollar Amerika Terhadap Rupiah. Pada akhir abad ke-20 lalu, tingkat inflasi di beberapa negara maju, termasuk Amerika Serikat, mengalami inflasi yang lebih rendah dibanding negara kita. Ketika tingkat inflasi di Indonesia mengalami kenaikan, maka Indonesia pun mengalami depresiasi. Karena itulah, mata uang dollar Amerika Serikat relatif lebih kuat dibanding rupiah.
2. Perbandingan Tingkat Suku Bunga Antar Negara
Jika Anda bertanya-tanya, apa yang mempengaruhi naik turunnya dollar terhadap rupiah, maka salah satu jawabannya adalah perbandingan tingkat suku bunga antar negara. Bank sentral dapat merubah tingkat suku bunga suatu negara. Tingkat suku bunga ini akan mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang negara tersebut. Ketika suku bunga tinggi, maka permintaan terhadap mata uang tersebut juga akan semakin besar. Jadi, saat suku bunga di Amerika Serikat lebih tinggi, maka hal ini secara otomatis akan mendongkrak mata uang Negeri Paman Sam itu.
Baca juga : Memahami Hubungan Investasi dan GDP Serta Perbedaannya
3. Neraca Perdagangan Antar Dua Negara
Neraca perdagangan berkaitan dengan semua pembayaran dari hasil jual beli barang dan jasa antar dua negara. Jika sebuah negara membayar lebih banyak pada negara partner dagangnya dibanding pembayaran yang diperoleh dari negara tersebut, maka dikatakan bahwa neraca perdagangannya mengalami defisit. Dalam kondisi ini, negara tersebut membutuhkan mata uang yang lebih banyak dari negara partner dagang sehingga mata uang negaranya semakin turun.
Kondisi sebaliknya adalah surplus, dimana nilai tukar mata uangnya lebih kuat dibandingkan negara partner dagangnya. Jadi, ketika neraca perdagangan Indonesia mengami defisit atas Amerika Serikat, maka nilai tukar dollar pun akan semakin menguat terhadap rupiah.
4. Terus Tertekan Oleh The Fed
The Fed merupakan bank sentral di Amerika Serikat. Pada tahun 2013 silam, mereka melakukan kebijakan guna memotong dan membatasi pembelian obligasi. Hal ini akhirnya membuat nilai tukar rupiah serta IHSG saling berfluktuasi dengan tajam. Kebijakan yang dilakukan oleh The Fed memang bisa membuat kondisi perekonomian di Amerika Serikat bisa semakin membaik, namun hal tersebut justru mengganggu lalu lintas jalur keuangan dunia. Pada akhirnya rupiah akan terus melemah. Jadi, ketika Anda bertanya-tanya apa yang mempengaruhi naik turunnya dollar terhadap rupiah, maka salah satunya adalah adanya tekanan dari bank sentral Amerika Serikat.
5. Permintaan Komoditas Ekspor di Indonesia yang Merosot
Semakin merosotnya permintaan barang ekspor dari berbagai negara akan membuat perekonomian di Indonesia menjadi terganggu. Artinya, jika ekspor terus menurun, maka nilai tukar mata uang rupiah pun akan melemah.
6. Impor Barang yang Semakin Tinggi
Merosotnya tingkat ekspor di Indonesia justru berbanding terbalik dengan permintaan barang impor yang semakin tinggi dari luar negeri.
Hal ini dipengaruhi oleh tren penggunaan produk-produk impor yang lebih tinggi dibandingkan produk buatan negeri sendiri. Bahkan, menurut sebuah penilitian disebutkan bahwa konsumsi barang impor semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini. Padahal jika kita mau menyadari, sebenarnya produk buatan Indonesia tak kalah kualitasnya dengan barang buatan mancanegara.
Bila kondisi ini bila terus dibiarkan maka akan membuat perekonomian Indonesia terus melemah. Jika sudah seperti ini, kondisi keuangan di Indonesia pun akan terguncang. Kondisi ini jelas akan membuat nilai tukar mata uang kita semakin terpuruk.
Baca juga : Cara Investasi Emas Online dan Manfaatnya
7. Adanya Faktor Eksternal Lainnya
Apa yang mempengaruhi naik turunnya dollar terhadap rupiah? Ternyata faktor eksternal juga dapat menjadi salah satu penyebab naik atau turunnya nilai tukar mata uang tersebut. Faktor eksternal yang dimaksud di sini adalah kestabilan politik dan ekonomi.
Para investor tentu saja akan lebih memilih menanamkan modalnya di negara yang memiliki kondisi politik dan ekonomi yang stabil. Kondisi politik dan ekonomi yang tidak stabil jelas akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor. Hal ini akan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara tersebut.
Ketika kondisi politik dan ekonomi suatu negara cukup stabil, maka nilai tukar mata uangnya pun cenderung akan meningkat. Sebaliknya, jika stabilitas politik dan ekonominya kurang terkendali, maka nilai tukar mata uangnya pun akan melemah.
Itulah beberapa penjabaran yang semoga dapat menjawab pertanyaan Anda tentang apa yang mempengaruhi naik turunnya dollar terhadap rupiah.