Pertanian 4.0 Era Digital, Kerangka Teknologi Baru yang Lebih Modern
Pertanian 4.0 era digital – Pertanian tidak akan bisa mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa adanya teknologi. Bahkan Kementerian Pertanian atau Kementan ini terus meluncurkan Revolusi Industri 4.0 dalam industri pertanian untuk bisa menjawab tantangan.
Dunia saat ini memasuki revolusi industri 4.0 dimana hal ini ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomasi yang terintegrasi dan sudah menggunakan jaringan internet. Sektor pertanian ini juga harus beradaptasi untuk bisa menjawab tantangan ke depan yang mana hal ini berhubungan dengan olah lahan, panen sampai dengan pengolahan dimana semaknya menggunakan teknologi yang canggih.
Ada lima teknologi utama yang mana menjadi implementasi pertanian 4.0 era digital yaitu IoT, AI, Human Machine Interface, teknologi robotika dan juga sensor, dan yang selanjutnya adalah teknologi 3D printing. Semuanya tersebut akan mampu melakukan transformasi cara manusia berinteraksi sampai dengan level dasar. Selain itu digunakan sebagai daya saing dalam industri.
Melirik Potensi Smart Farming 4.0
Di zaman seperti saat ini sudah banyak dihuni oleh digital native sedangkan digital immigrants masih sedikit sekali jumlahnya. Contohnya adalah digital native adalah mereka yang sejak lahir sudah terpapar dengan teknologi. Digital immigrants adalah mereka yang sudah lama hidup tanpa mengenal teknologi dan baru mulai melakukan adaptasi dengan dunia digital. Melihat data tersebut bisa disimpulkan bawa generasi milenial yang saat ini menjadi digital native menjadi kunci utama dalam pertanian baik itu sebagai konsumen maupun sebagai produsen.
Konsumen menghendaki barang dan juga jasa yang unggul dan tentunya dengan harga yang terjangkau. Sehingga tidak mengherankan jika banyak yang saat ini memilih untuk berbelanja online karena lebih menghemat waktu dan lebih leluasa dalam memilih produk. Selain itu konsumen mudah dalam menentukan harga terendah dan harga tertinggi.
Untuk produsen pertanian pun sudah akrab dengan dunia digital sehingga ingin prosesnya lebih presisi, efisien maupun unggul. Untuk bisa menghadapi karakteristik milenial tersebut baik produsen maupun konsumen. Pertanian 4.0 harus bisa menyesuaikan dengan itu semua.
Memanfaatkan Teknologi Pertanian
Supaya tidak tertinggal maka penting untuk memanfaatkan teknologi pertanian 4.0 berbasis digital ini. Ciri pemanfaatan dari teknologi pertanian 4.0 era digital yaitu menggunakan kecerdasan buatan, drone, big data dan juga blockchain. Ada 3 ruang lingkup dari smart farming atau 4.0 seperti berikut ini:
- On Farming
Merupakan pertanian dengan presisi dimana bisa dimulai dengan menghasilkan benih yang unggul basisnya adalah bioinformatics’. Selain itu diimbangi dengan pengendalian hama terpadu secara cerdas dengan kecerdasan buatan, memupuk secara presisi, menggunakan smart tractor. Tidak hanya itu saja teknologi tercanggihnya adalah penanaman dengan menggunakan robot.
Saat ini plant factory menjadi tren dan sangat terkenal. Mahasiswa IPB juga sudah bisa melakukan identifikasi dengan menggunakan smartphone tentunya hal ini menjadi terobosan yang sangat luar biasa sekali. Dengan identifikasi yang semakin cepat ini akan membuat penanganan hamanya juga semakin cepat sehingga bisa menguntungkan petani dan bisa meningkatkan produktivitas.
- Pemasaran digital
Saat ini sudah banyak konsumen yang melek digital. Hal itu membuat konsumen bisa membiasakan diri untuk bisa membeli produk pertanian secara online. Konsumen ini bisa membeli produk pertanian secara online melalui smartphone saja. Tidak hanya membeli produk pertanian saja melalui smartphone namun harus melihat asal-usulnya juga sehingga digitalisasi ini merupakan hal yang mungkin terjadi.
- Off Farming
Ruang lingkup yang terakhir adalah off farming dimana tidak hanya berbicara tentang agroindustri cerdas. Off farming ini juga berhubungan dengan sistem logistik dan pertanian digital. Teknologi blockchain mulai diterapkan dan bisa menjamin transparansi dan rekam jejak aliran produk pertanian. Dimulai dari hulu sampai dengan hilir. Selain itu teknologi ini bisa saling mengontrol satu sama lainnya.
Bisa diakui bahwa pelaku dari hulu ini merupakan posisi yang lemah karena informasi yang diterima ini tidak transparan sehingga kedepannya diharapkan transparansi informasi ini bisa lebih terbuka untuk semua stakeholder yang terlibat.
Pentingkah Pertanian 4.0 Saat Ini?
Memang sudah banyak petani maupun masyarakat yang lebih tertarik untuk menggunakan cara-cara lama. Namun yang harus ditekankan di sini adalah cara lama ini tidak bisa efektif dan efisien untuk dijalankan. Boleh-boleh saja menggunakan cara lama namun harus mulai adaptasi dengan pertanian 4.0 tersebut.
Teknologi pertanian 4.0 era digital tidak bisa dicegah meski aplikasinya ini perlu penyesuaian dan belum terlalu realistis dengan kondisi pertanian Anda. Hal tersebut membuat mindset pertanian 4.0 ini menjadi terhambat. Mencegah melakukan digitalisasi pertanian 4.0 ini mustahil untuk dilakukan alasannya adalah teknologi sangat berkembang untuk saat ini.
Baca juga : Intip 5 Inovasi Pertanian Modern Terbaru yang Menakjubkan
Karena sangat pesatnya membuat masyarakat harus mampu mengimbangi proses digitalisasi teknologi tersebut. Teknologi bisa mengubah semuanya sehingga siapapun yang tidak siap akan tertinggal. Begitu pula Indonesia dimana jika tidak siap dengan pertanian 4.0 era digital akan tertinggal dengan bangsa lainnya.
Kendala yang bisa dihadapi adalah tidak meratanya teknologi di setiap daerah ini membuat pengaplikasian pertanian 4.0 akan sedikit terhambat. Melihat hal tersebut diperlukan peran milenial technopreneur yang mana bisa menghasilkan produk yang inovatif. Dibutuhkan pula peran sociopreneur yang mana bisa digunakan untuk mengkonsolidasikan petani tradisional yang ada di Indonesia.
Milenial juga harus bisa memberikan fasilitas berupa aplikasi teknologi untuk bisa mempercepat informasi. Selain itu teknologi 4.0 dalam pertanian ini diharapkan bisa memantau pertumbuhan tanaman, melakukan pemupukan maupun penyiraman menggunakan drone. Namun tidak semua petani memilikinya sehingga fasilitas drone ini harus ada dan tersedia.
Memang jika dilihat dari segi keilmuannya, pertanian 4.0 era digital masih dalam keterbatasan namun kegiatan tersebut wajib untuk digiatkan di tengah masyarakat agar pertanian Indonesia tidak tertinggal jauh dengan negara lainnya.