Cara Menanam Sayuran Hidroponik Dengan Botol Bekas AgarOptimal
Menanam sayuran merupakan aktivitas yang sangat bermanfaat jika Anda lakukan. Aktivitas ini akan memberikan manfaat berupa pemenuhan kebutuhan pangan dan juga kesehatan. Secara umum, terdapat tiga teknik menanam sayuran yang bisa diterapkan yaitu menggunakan pot, polybag dan hidroponik.
Cara menanam sayuran hidroponik dengan botol bekas adalah salah satu metode yang bisa Anda pilih. Penggunaan metode ini sangat cocok bagi Anda yang tinggal di area perkotaan. Ini dikarenakan mereka yang tinggal di daerah perkotaan umumnya tidak memiliki lahan yang luas. Selain membantu mengatasi keterbatasan lahan, penerapan teknik hidroponik juga relatif mudah diaplikasikan.
Memilih botol bekas yang sesuai
Cara pertama yang harus Anda terapkan sebelum budidaya sayuran hidroponik adalah memilih botol bekas yang sesuai. Maksudnya adalah Anda harus memilih botol mana yang sekiranya pas dengan ukuran tanaman. Ketika Anda akan menanam tanaman sayuran berukuran kecil, maka jenis botol yang digunakan bisa berukuran 500 ml.
Sementara itu, untuk tanaman berukuran sedang Anda dapat memanfaatkan botol bekas berukuran 1 liter. Selanjutnya, apabila jenis sayuran yang akan ditanam memiliki ukuran yang besar, Anda bisa menggunakan botol air mineral berukuran 2 liter. Menyesuaikan ukuran media tanam berupa botol dengan besar kecilnya tanaman akan bermanfaat untuk perkembangan tanaman itu sendiri.
Memodifikasi bentuk botol
Anda mungkin sudah mengetahui semua botol memiliki karakteristik sama, yaitu ukuran bagian kepala yang mengecil. Kondisi tersebut tentu dapat menghambat tumbuh kembang tanaman sayur. Oleh sebab itu, sebelum menanamnya Anda perlu memodifikasi bentuk botol. Cara yang dapat Anda lakukan adalah memotong 1/3 bagian botol sehingga menyerupai sebuah gelas. Dengan bentuk ini, maka perawatan lebih mudah untuk dilakukan dan pertumbuhan batang menjadi maksimal.
Melubangi botol untuk drainase
Cara menanam sayuran hidroponik dengan botol bekas yang ketiga ini tidak boleh Anda lewatkan. Meskipun pada dasarnya tanaman sayuran membutuhkan air sebagai nutrisi tetapi bukan berarti jumlahnya berlebihan. Oleh sebab itu, Anda harus membuat lubang-lubang kecil pada botol untuk drainase.
Tujuannya adalah agar air lekas kering dan tidak membuat tanaman busuk bahkan mati. Cara untuk melubangi botol dapat dilakukan dengan menusuk dinding dan alasnya menggunakan jarum maupun paku. Pastikan juga Anda tidak terlalu besar dalam membuat lubang drainase pada botol. Lubang yang terlalu besar akan mengakibatkan hilangnya kandungan media tanam dalam botol.
Siapkan media pengganti tanah
Menanam sayur secara hidroponik berarti Anda tidak menggunakan tanah sebagai media tanam. Dengan begitu, Anda harus menyiapkan berbagai media pengganti tanah. Diantaranya adalah berupa sekam, serabut kelapa, pasir, serbuk kayu hingga kerikil halus. Penggunaan media tanam akan memaksimalkan pertumbuhan tanaman jika Anda mencampurnya dengan komposisi seimbang.
Anda bisa menyiapkan campuran berbagai bahan untuk media tanam. Seperti sekam, serbuk kayu, pasir, serbuk kelapa serta kerikil halus. Bahan ini kemudian Anda campur dengan perbandingan 2:2:2:2:1. Sesudah tercampur merata, maka Anda bisa memasukan media tanam ke dalam botol bekas.
Mengatur peletakan botol
Dalam budidaya sayur hidroponik, Anda juga perlu memperhatikan peletakan botol dengan seksama. Apabila tanaman sayur yang dibudidayakan berskala besar, Anda harus mampu mengatur letak dan posisi botol agar tersusun rapi. Tindakan ini tentu akan memudahkan Anda untuk merawat tanaman sayuran tersebut. Selain itu, pastikan juga bahwa botol diletakan pada tempat yang terkena sinar matahari. Dengan demikian, proses fotosintesis dan metabolismenya lebih optimal.
Membuat sistem pengairan
Salah satu kekurangan dari penerapan cara menanam sayuran hidroponik dengan botol bekas adalah tanaman tidak dapat memperoleh air secara mandiri. Ini dikarenakan media tanam yang digunakan bukanlah tanah. Oleh karena itu, Anda perlu berinovasi untuk memenuhi kebutuhan air tanaman yang dibudidayakan.
Inovasi yang bisa Anda terapkan adalah menggunakan media selang untuk distribusi air. Sekilas metode ini terlihat seperti teknik infus pada penanaman semangka dan melon. Akan tetapi, selang yang dilewatkan ke setiap botol berukuran kecil. Kemudian, selang yang berada tepat di atas botol dilubangi agar airnya dapat mengalir.
Sementara itu, ujung selang Anda hubungkan dengan tempayan dan ujung satunya disumbat. Jadi, Anda hanya perlu mengisi tempayan, maka air secara otomatis akan mengalir melalui selang ke setiap botol.
Memberikan nutrisi berupa pupuk
Dalam perkembangannya tanaman pasti memerlukan pupuk. Anda wajib memberikan pupuk dengan kandungan unsur hara dan nutrisi yang seimbang. Agar pertumbuhan tanaman optimal, Anda bisa mengkombinasikan pupuk organik dan juga pabrik. Misalnya, Anda akan menggunakan pupuk kandang sebanyak 10 kg, maka bisa dicampur dengan pupuk pabrik 1-2 ons. Pubuk buatan ini terdiri dari Phonska, SP 36 dan KNO3 dengan perbandingan 2:1:0,1.
Merawat tanaman dengan baik
Setelah botol bekas untuk media tanam telah siap, maka Anda dapat segera menanam tanaman sayuran. Pasca penanaman sayuran, Anda juga harus melakukan proses perawatan secara rutin. Aktivitas perawatan yang wajib Anda lakukan meliputi penyiraman, penyiangan dan pemupukan. Namun, Anda juga wajib mengetahui intensitas perawatan setiap tanaman sayuran dikarenakan intervalnya berbeda-beda.