Perbedaan CEO dan Direktur yang Harus Anda Pahami
Tak sedikit orang yang tidak mengetahui apa sebenarnya perbedaan CEO dan direktur. Padahal jika dilihat dari tugas serta tanggung jawab pekerjaan yang dibebankan, CEO dan direktur memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Hanya saja dua jabatan ini termasuk dalam kategori jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan sehingga membuat banyak orang bingung tentang perbedaan keduanya.
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, sukses atau tidaknya perusahaan tersebut sangat dipengaruhi oleh kinerja CEO dan direktur. Apabila dua jabatan tersebut dapat berjalan beriringan, dapat dipastikan pertumbuhan finansial serta perkembangan sebuah perusahaan akan menemukan titik kesuksesan. Lantas apa yang membedakan dua jabatan tinggi tersebut? Daripada penasaran, sebaiknya Anda simak ulasan berikut ini.
CEO (Chief Executive Officer)
CEO (Chief Executive Officer) atau Kepala Petugas Eksekutif merupakan jabatan paling tinggi dalam organisasi atau perusahaan. Di tangan CEO lah arah perkembangan perusahaan diputuskan. Dengan kata lain, CEO dibantu oleh pejabat tinggi perusahaan yang lain dalam menentukan strategi pemasaran hingga bagaimana langkah bersaing dengan kompetitor bisnis.
Tugas dan Tanggung Jawab CEO
Sebagai pejabat tertinggi, tugas utama CEO adalah memastikan bahwa perusahaan yang mereka kelola mengalami kemapanan finansial dengan cara mengeruk keuntungan sebanyak mungkin. Tak hanya itu saja, CEO juga bertugas dalam membuat sebuah konsep perusahaan yang dapat diterapkan dalam jangka panjang. Secara garis besar, tugas umum atau job desk CEO adalah sebagai berikut:
- Melakukan perencanaan, pengelolaan, serta menganalisis semua aktivitas fungsional di bidang bisnis seperti SDM (Sumber Daya Manusia), pemasaran, dan keuangan.
- Melakukan perencanaan dan pengelolaan terhadap sistem serta proses penganggaran belanja kemudian mengamati jika nantinya terdapat kejanggalan terhadap proses penggunaan anggaran tersebut.
- Mengelola perusahaan agar mampu mengoptimalkan efektivitas kerja dengan biaya yang efisien. Dalam hal ini, seorang CEO dapat memposisikan semua SDM atau pekerja dalam sebuah perusahaan agar mampu bekerja secara optimal sesuai dengan sasaran kinerja perusahaan.
- Melakukan pengelolaan, perencanaan, serta mengeksekusi strategi bisnis yang diterapkan dalam jangka waktu menengah ataupun panjang yang disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan.
- Melakukan identifikasi serta memotivasi semua divisi di perusahaan agar dapat menghasilkan performa yang maksimal.
- Menjadi pengambil keputusan strategis yang nantinya dapat memberikan dampak baik pada perusahaan yang didasarkan pada analisis data serta fakta lapangan dalam bentuk rekam jejak perusahaan tersebut.
- Menjaga keunggulan setiap produk perusahaan agar mampu bersaing dengan kompetitor bisnis.
- Melakukan analisis serta mengambil langkah yang paling tepat dan bermanfaat dengan meminimalisir risiko terhadap alokasi sumber daya dan anggaran perusahaan.
- Membuat prosedur, kebijakan, serta standar organisasi dalam perusahaan.
- Melakukan analisis terhadap semua masalah yang timbul dalam perusahaan kemudian melakukan koordinasi manajemen dengan semua divisi demi menyelesaikan masalah tersebut.
- Membuat keputusan yang sifatnya urgent dan strategis dalam hal divestasi, integrasi, investasi, dan aliansi.
Itulah beberapa tugas umum yang menjadi salah satu perbedaan CEO dan direktur. Melihat tugas-tugas CEO di atas, Anda mungkin menyimpulkan bahwa semua tugas tersebut bersifat konseptual saja. Padahal dalam prakteknya, CEO juga dituntut untuk menguasai semua hal teknis perusahaan.
Di samping itu, CEO juga diharuskan memiliki pengalaman yang sangat baik untuk mengelola perusahaan. Semua pengalaman tersebut didapatkan dari berbagai divisi yang pernah dijalani oleh seseorang hingga akhirnya ia menjadi CEO. Sekedar informasi, terpilihnya CEO umumnya dilihat dari pengalaman yang ia peroleh dari bidang yang sama. Contohnya untuk CEO di perusahaan telekomunikasi, maka orang yang terpilih adalah mereka yang telah berpengalaman di bidang telekomunikasi. Tujuannya adalah agar CEO dapat mengatasi berbagai masalah yang akan muncul di kemudian hari.
Direktur
Direktur merupakan jabatan yang tinggi dalam sebuah perusahaan. Hanya saja, posisi direktur ada di bawah CEO sehingga seorang direktur diharuskan membuat laporan terhadap CEO. Dalam hal ini, direktur juga dapat disebut sebagai kepanjangan tangan CEO.
Tanggung jawab seorang direktur adalah memastikan bahwa semua prosedur dan rencana perusahaan baik dalam jangka menengah atau panjang berjalan dengan baik tanpa kendala apapun. Di samping itu, direktur juga bertanggung jawab dalam mengawasi setiap prosedur harian perusahaan, menjaga kontak dengan manager, serta memastikan bahwa tujuan perusahaan berjalan lancar dengan cara yang seefisien mungkin.
Tugas Direktur Perusahaan
Seperti halnya CEO, direktur juga memiliki tugas yang sama beratnya dengan CEO. Adapun garis besar tugas seorang direktur perusahaan adalah sebagai berikut:
- Menjalankan bisnis perusahaan
- Menetapkan setiap kebijakan yang nantinya dijadikan aturan di perusahaan.
- Memimpin karyawan perusahaan untuk menjalankan bisnis perusahaan.
- Merumuskan serta menetapkan strategi bisnis yang diaplikasikan oleh perusahaan.
- Memilih staf-staf yang nantinya dapat membantu kinerja direktur. Umumnya, direktur memiliki kewenangan dalam memilih Manager, Senior Manager, dan General Manager.
- Menyetuju anggaran tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Itulah beberapa tugas serta tanggung jawab seorang direktur. Apabila dilihat sekilas, tugas-tugas tersebut lebih mengarah pada tugas lapangan, bukan hanya konseptual. Dengan kata lain, salah satu perbedaan CEO dan direktur terletak pada tugas yang mereka emban untuk perkembangan perusahaan yang dikelola. Tugas CEO lebih mengarah pada tugas konseptual sedangkan tugas direktur mengarah pada prakteknya di lapangan.
Perbedaan Antara Direktur dan CEO
Setelah mengetahui ulasan di atas, dapat ditarik sebuah benang merah yang membedakan antara CEO dan direktur. CEO merupakan otak yang menjalankan sebuah perusahaan. CEO akan membuat dan mengubah rencana bisnis jangka menengah dan panjang yang nantinya dapat menghasilkan keuntungan sebanyak mungkin serta menekan setiap risiko yang ada.
Sedangkan direktur merupakan tangan kanan CEO. Seorang direktur wajib membuat laporan pada CEO dan memastikan bahwa segala hal yang telah disusun oleh CEO beserta para divisi berjalan dengan baik tanpa kendala. Selain itu, direktur juga menjadi atasan manager yang memiliki andil dalam memberikan petunjuk untuk mengelola setiap bagian atau divisi yang berbeda-beda dalam perusahaan.
Kesimpulannya, CEO adalah pejabat tinggi organisasi atau perusahaan yang memunculkan semua rencana bisnis jangka menengah dan panjang serta strategi apa saja yang dibutuhkan untuk menghadapi kompetitor demi menghasilkan keuntungan yang besar. Sedangkan direktur merupakan orang yang mengeksekusi setiap perintah yang dikeluarkan oleh CEO. Dengan kata lain, CEO dan direktur merupakan dua jabatan yang tak terpisahkan satu sama lain. Apabila CEO diibaratkan sebagai otak perusahaan, maka direktur berperan sebagai media yang menjalankan perintah otak.
Itulah perbedaan CEO dan direktur yang perlu Anda ketahui. Meskipun di Indonesia sendiri masih ada perusahaan yang menggunakan istilah Direktur Utama dibandingkan CEO, namun tujuan keduanya sama yakni memberikan keuntungan pada perusahaan.
Demikian sedikit perbedaan CEO dan direktur dalam sebuah perusahaan yang harus Anda ketahui, semoga bermanfaat.