8 Langkah dalam Teknik Budidaya Tanaman Jagung Hibrida
Teknik Budidaya Tanaman Jagung Hibrida – Jagung merupakan salah satu komoditi pangan yang memiliki nilai jual tinggi karena kandungannya yang kaya akan Karbohidrat, Vitamin C, Vitamin A, Vitamin B6, Protein, dan lemak. Selain itu, jagung juga dapat diolah menjadi berbagai makanan yang disukai hampir semua kalangan misalnya, popcorn, jasuke, jagung rebus, jagung bakar, atau pelengkap sayur. Di sisi lain, hampir seluruh daerah di Indonesia bisa ditanami tumbuhan jagung. Ia bisa ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 1.200 mdpl.
Tanaman jenis yang satu ini bisa tumbuh dan berkembang dengan media tanam tanah vulkanik, tanah lempung, ataupun lempung berpasir. Hal ini tentu bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan karena permintaan pasar jagung relatif stabil dan teknik budidayanya pun cukup mudah. Jika kalian tertarik untuk menggeluti bisnis tanam jagung, kami akan beri ulasan mengenai teknik budidaya tanaman jagung hibrida. Kenapa hibrida? Karena jagung hibrida adalah jenis jagung paling unggul. Yuk, simak penjelasannya dibawah ini:
1. Pilihlah Benih Jagung Terbaik
Untuk memulai budidaya jagung hibrida, kalian harus memiliki benih jagung unggul yang disesuaikan dengan musimnya. Hal ini membantu kalian mendapatkan hasil yang optimal. Setelah kalian mendapatkan benih jagung terbaik, lakukan perawatan pada benih menggunakan insektisida marshal dan fungisida dimertomorf (Renon, acrobat, sirkus) agar terhindar dari penyakit dan hama.
2. Lakukan Persiapan Lahan
Seperti yang telah dikatakan di awal, jagung bisa ditanam di dataran tinggi maupun dataran rendah. Tetapi, dengan perhatian yang optimal, jagung yang ditanam di dataran rendah akan mendapatkan hasil yang maksimal. Lebih dari itu, penggunaan media tanah yang mempunyai sifat menyerupai pasir dan debu akan membantu jagung tumbuh dengan baik. Perlu diperhatikan juga, pemilihan lahan sebaiknya mempertimbangkan paparan sinar matahari, kadar keasaman, kesuburan tanah, dan tentunya lokasi lahan dengan sumber air.
Usahakan memilih lahan yang terkena cahaya matahari secara langsung selama 8 jam setiap harinya. Lalu, pilih juga tanah dengan pH 5.5-7.5 dan mengandung unsur hara yang cukup. Jika sudah menemukan lahan yang sesuai, kalian bisa melakukan penggemburan tanah dengan cara mencangkulnya atau membajaknya sedalam 25-30 cm kemudian meratakannya. Setelah itu, sebagai opsi dalam menghalau genangan air hujan kalian bisa membuat bedengan di setiap sisi.
3. Lakukan Pemupukan Dasar
Setelah benih jagung ditanam, langkah penting selanjutnya adalah penyediaan nutrisi agar mereka tumbuh dan berkembang dengan baik. Penyediaan nutrisi dapat dilakukan dengan memberikan pupuk organik yang dicampur dengan pupuk kimia. Untuk pupuk organik, kalian bisa memanfaatkan kotoran hewan seperti kotoran kambing, ayam, atau sapi. Sedangkan pupuk kimia bisa kalian dapatkan di toko. Umumnya, pupuk kimia yang banyak digunakan adalah NPK lalu dapat ditambah dengan Urea atau Za pada musim panas. Perlu diperhatikan, perbandingan penggunaan pupuk organik dengan pupuk kimia adalah 40:1 hingga 50:1. Pemupukan dapat dilakukan dengan cara menyebarkannya lalu menimbunnya dengan tanah.
4. Mulailah Menanam Jagung
Jika kalian sudah mendapatkan benih jagung unggung serta lahan telah siap, kini saatnya kalian melakukan penanaman jagung. Untuk menanam jagung, dibutuhkan lubang sedalam 5 cm dengan jarak antar lubang sejauh 25 cm. perlu diketahui, dalam satu lubang kalian cukup memasukkan satu biji benih jagung yang kemudian ditimbun dengan bokashi.
5. Lakukan Penyiraman dan Penyiangan
Teknik budidaya tanaman jagung hibrida selanjutnya adalah proses penyiraman dan penyiangan. Proses ini merupakan langkah perawatan lebih lanjut setelah bibit jagung tertanam. Penyiraman dilakukan untuk menyuplai nutrisi air agar jagung tumbuh dengan sehat. Penyiraman dilakukan setiap seminggu sekali setelah jagung ditanam. Sedangkan untuk penyiangan, dapat kalian lakukan 2-3 minggu sekali saja. Seperti halnya penyiraman, penyiangan ini dilakukan untuk menunjang pertumbuhan jagung sebelum ia semakin tinggi. Area yang perlu disiangi adalah bedengan sebagai aliran air..
6. Lakukan Pemupukan Lebih Lanjut
Selain penyiraman, suplai nutrisi dari pupuk juga harus tetap dijaga. Oleh karena itu, kalian perlu melakukan pemupukan lebih lanjut dalam tempo waktu tertentu. Sama seperti pemupukan dasar, pemupukan lanjutan ini dilakukan dengan cara disebar lalu kemudian ditimbun dengan tanah setelah itu dilakukan pengairan. Pemupukan susulan yang pertama sebaiknya dilakukan ketika jagung berusia 15 hst.
Kalian bisa memakai ZA 280kg/ha + SP 100kg/ha + furadan 12kg/ha sebagai komposisi pupuknya. Setelah itu, pemupukan kedua dapat dikerjakan ketika jagung menginjak usia 35 hst dengan komposisi pupuk ZA 350kg/ha + Phonska 200kg/ha. Kemudian, pemupukan ketiga dapat dilaksanakan saat usia jagung memasuki 50 hst. Komposisi pupunya hampir setara dengan pemupukan yang kedua, yaitu Urea 350kg/ha + Phonska 180kg/ha. Perlu diketahui, komposisi pupuk tersebut bersifat opsional, jadi kalian bisa menyesuaikan dengan kebutuhan kalian.
7. Atasi Hama dan Penyakit Tanaman Jagung
Selanjutnya, dalam teknik budidaya tanaman jagung hibrida diperlukan juga langkah penanggulangan hama dan penyakit yang menyerbu tanaman jagung kalian. Biasanya, hama yang menyerang tanaman jagung diantaranya adalah berbagai jenis ulat, ureng, dan orong-orong. Untuk mengatasinya, kalian dapat melakukan penyemprotan insektisida seperti bulldog atau spontan. Sedangkan untuk menghadapi ulat tanah, kalian bisa menaburkan regent. Untuk penyakit pada tanaman jagung, umumnya adalah bercak daun, hawar daun, bulai, busuk pelepah, dan busuk batang. Langkah yang harus kalian ambil jika tanaman jagung kalian mengidap penyakit tersebut adalah menyemprotkan fungisida mankozeb, metalaksil, atau carbio.
8. Pemanenan Jagung Hibrida
Setelah kalian berhasil melewati masa penanaman dan perawatan, kini tiba saatnya kalian berada di step pemanenan jagung hibrida. Proses pemanenan harus disesuaikan dengan pangsa pasar yang kalian tuju. Untuk jagung yang akan diolah menjadi jagung rebus atau jagung bakar, sebaiknya dipanen saat jagung berusia 65-90 hari. Ciri-ciri jagung yang siap dipanen adalah 80% daun jagung sudah mengering. Begitu juga dengan kulit atau klobot jagung. Selain itu, warna jagung yang cenderung mengkilat serta buahnya padat dan keras menandakan jika jagung sudah siap dipanen. Selain dijual secara utuh, kalian juga bisa menjajakan jagung dalam bentuk biji. Untuk mendapatkan biji jagung, kalian bisa melakukan penggilingan pada jagung yang telah dipanen setelah sebelumnya jagung terpisah dengan kulitnya lalu dijemur selama 2 sampai 3 hari. Biji jagung ini bisa kalian simpan dalam jangka waktu yang relatif lama. Jadi, kalian dapat menyiasati agar harga jual biji jagung tinggi.
Itulah 8 langkah dalam teknik budidaya tanaman jagung hibrida yang cukup mudah untuk diadaptasi. Perlu kalian ketahui, tanaman jagug merupakan salah satu jenis tanaman yang hanya bisa dipanen satu kali saja, sama seperti padi. Jadi, untuk memproduksi jagung lagi, kalian perlu mengulangi lagi 8 langkah diatas. Jangan takut gagal panen karena sesungguhnya setiap masalah selalu ada jalan keluarnya. Selamat membudidayakan tanaman jagung hibrida!