Hati-Hati dalam Menambah Subscriber YouTube dengan Robot!
Hati-hati dalam menambah subscriber YouTube dengan robot- Kanal YouTube saat ini sudah menjelma menjadi salah satu platform dengan pengguna terbanyak. Tidak kurang dari 2 miliar orang telah aktif menjadi pengguna kanal yang telah banyak melambungkan nama berbagai konten kreator seperti, Chandra Liow, Nessie Judge, Skinnyindonesia24, Raditya Dika, dan lain sebagainya. Tidak hanya sebagai media hiburan, nyatanya fungsi YouTube telah meluas menjadi sebuah wahana bisnis.
Namun, untuk mendapatkan penghasilan dari YouTube, seorang YouTubers harus terlebih dahulu mendaftarkan akun sebagai bagian dari YPP. Dan untuk menjadi bagian dari YPP, YouTubers harus memenuhi kebijakan monetisasi yang di antaranya adalah memiliki minimal 1000 subscriber dan 4000 jam tayang dalam 12 bulan terakhir. Untuk memenuhi target tersebut, banyak YouTubers pemula menggunakan sistem robot atau suntik subscriber secara otomatis. Padahal, cara ini jelas sudah tidak diperkenankan oleh YouTube. Dalam Kebjakan Interaksi Palsu yang dikeluarkan oleh Google pun dijelaskan beberapa akibat apabila dilakukan pelanggaran ini. Berikut adalah berbagai resiko yang akan Anda temui jika nekat menggunakan suntik subscriber otomatis.
1. Penangguhan Akun Google dari Layanan YouTube
Dalam Kebijakan Interaksi Palsu yang dikeluarkan oleh Google dijelaskan bahwa YouTube tidak memperbolehkan penggunaan metode peningkatan jumlah tayang, komentar, subscribe, suka, dan metrik lainnya yang dilakukan secara buatan. Baik melalui sistem otomatis ataupun konten video. Sistem otomatis yang dimaksudkan oleh Google adalah sistem Robot atau suntik subscriber otomatis. Sedangkan untuk konten video, Google malarang unggahan konten sebagai berikut.
- Konten yang memberikan tautan atau promosi pihak yang dapat meningkatkan jumlah tayangan, subscriber ataupun suka dengan robot.
- Konten yang memberikan tautan atau promosi mengenai pihak penyedia jasa peningkatan jumlah tayang ataupun subscribe dengan cara ilegal.
- Konten yang berisi ajakan untuk subscribe channel dengan jaminan feedback berupa subscribe atau yang sering disebut dengan sub4sub.
- Konten yang berisi penayangan transaksi pembelian jasa penambahan subscribe dengan tujuan pomosi.
Untuk menunjukkan ketegasan dalam kebijakan tersebut, YouTube memberikan sanksi kepada akun yang melakukan pelanggaran. Sanksi yang diberikan oleh YouTube salah satunya penghapusan konten dengan pemberian pemberitahuan melalui email. Pada pelanggaran pertama, YouTube akan memberikan peringatan tanpa penalti. Jika masih dilakukan pelanggaran untuk kedua kalinya, YouTube akan memberikan teguran. Namun jika masih melakukan pelanggaran hingga tiga kali teguran, channel atau akun pelanggar akan dihentikan oleh pihak YouTube. Oleh karena itu, hati-hati dalam menambah subscriber YouTube dengan robot!
2. Tidak dapat Melakukan Monetisasi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa untuk monetesasi sebuah akun YouTube, pengguna perlu memiliki subscriber dengan jumlah minimal 1000 dan juga jam tayang dalam 12 bulan terakhir sebanyak 4000 jam. Setelah melalui tahapan tersebut, umumnya akun Anda akan langsung menerima monetisasi. Akan tetapi, tidak jarang juga ditemukan akun dengan lebih dari 1000 subscriber yang belum juga mendapatkan monetisasi dari YouTube. Salah satu faktor penyebab yang mungkin mendasari kasus tersebut adalah penggunaan suntik subscriber ataupun pelanggaran hak cipta yang ditemukan oleh YouTube.
3. Penurunan Jumlah Subscriber
Resiko ketiga yang mungkin dapat terjadi ketika anda menggunakan robot untuk meningkatkan jumlah subscriber adalah penurunan jumlah subscriber secara otomatis oleh Pihak YouTube. Dalam Kebijakan Interaksi Palsu, Google menjelaskan mengenai cara pengukuran interaksi pada akun YouTube.
Dalam laman tersebut, Google menjelaskan bahwa jumlah sibscriber yang tertampil pada YouTube Analytics bisa saja berbeda dengan jumlah subscriber yang tercantum pada akun YouTube Anda. Hal tersebut dikarenakan terjadi kelambatan selama 48 jam pada perhitungan YouTube Analytics. Oleh Google dijelaskan bahwa keterlambatan tersebut digunakan oleh pihak YouTube untuk melakukan verifikasi dan juga tinjauan yang lebih akurat terhadap jumlah subscriber.
Apabila ditemukan traffic yang mencurigakan dari suntik subscriber, maka akun YouTube akan memperoleh teguran. Sementara jika ditemukan spam atau pengguna tidak aktif, maka YouTube akan secara langsung mengurangi jumlah subscriber pada channel tersebut. Oleh karena itu, jika terjadi penurunan subscriber dalam dua hari kemudian pada akun Anda, maka kemungkinannya adalah Youtube telah menemukan akun spam atau pengguna tidak aktif.
Baca juga : Cara Mendapatkan 1000 Subscriber Youtube dengan Aman Bagi Pemula
4. Penurunan Kualitas Video dan Rendahnya Respons
Langkah terbaik untuk meningkatkan subscriber pada YouTube adalah dengan meningkatkan kualitas video yang diunggah pada channel. Semakin berkualitas video yang Anda miliki, semakin besar kepercayaan subscriber pada channel Anda. Selain itu, kemungkinan untuk mendapatkan respons positif dari pennonton juga lebih besar.
Sebaliknya, akun yang hanya memenringkan jumlah subscriber tanpa memperhatikan kualitas video, justru akan membuat pertumbuhan subscriber menjadi semakin lambat. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya kepercayaan penonton terhadap channel yang Anda miliki. Terlebih lagi, waktu yang Anda gunakan untuk peningkatan subscriber bisa jadi malah mengubah fokus Anda dan justru menurunkan kualitas video. Akibatnya, respons yang Anda terima sedikit dan tidak ada motivasi untuk membuat video yang lebih baik lagi.
Demikianlah beberapa resiko yang dapat terjadi jika Anda menggunakan Robot sebagai cara meningkatkan subscriber YouTube. Dengan banyaknya resiko tersebut, sebaiknya Anda hati-hati dalam menambah subscriber YouTube dengan robot atau bahkan menghindarinya. Dari pada mengambil resiko, sebaiknya Anda menggunakan cara-cara legal lainnya seperti, SEO, promosi di media sosial, ilan berbayar, dan berbagai cara lainnya.