Daftar Ritel yang Diprediksi Tutup Tahun 2019 Beserta Alasan Penutupannya
S&P Global Ratings selaku analisis ekonomi dunia membocorkan daftar ritel yang diprediksi tutup tahun 2019 mendatang, baru-baru ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, bisnis ritel masih belum menemukan kembali pencerahan hingga saat ini. bisnis ritel kalah dengan kebutuhan masyarakat sekarang yang sama sekali berbeda gaya konsumsinya dengan beberapa tahun yang lalu.
Dalam rilisan S&P tersebut, diperkirakan akan ada sekitar 20 perusahaan yang berisiko bangkrut karena gagal bayar. Bahkan perusahaan pengecer perhiasan Claire dan Bi-Lo sudah mengajukan kebangkrutan tak lama pasca laporan tersebut resmi dirilis. Berikut adalah daftar ritel yang diprediksi tutup tahun 2019 nanti.
Daftar Ritel yang Diprediksi Tutup 2019
- 99 Cents Only Stores LLC, yaitu sebuah ritel yang terkenal menyediakan merchandise dengan harga di bawah 1 USD atau hanya 9.9 sen saja. Memiliki cabang di 350 lokasi berbeda di sekitar California, Texas, Arizona, dan Nevada, 99 Cents menjadi ritel pertama yang masuk dalam daftar kebangkrutan di tahun mendatang.
- Bluestem Brands, yang merupakan pemilik dari 13 situs e-commerce besar seperti Appleseed’s, Bedford Fair, Fingerhunt, Draper’s & Damon’s, Blair, dan Gettington.com.
- Everest Holding, pemegang hak Eddie Bauer dengan lebih dari 300 cabang ritel di Amerika Serikat dan Kanada. Ritel ini memang sudah sejak lama terindikasi bangkrut karena hutang yang dimilikinya.
- FullBeauty Brands Holding Corp, salah satu perusahaan yang fokus pada bidang pakaian pria dan wanita berukuran besar. Ritel ini juga memiliki beberapa merek yang bernaung di bawahnya seperti fullbeauty.com, Woman Within, Roaman’s, Jessica London, ellos, KingSize, dan Brylane Home.
- Crew Group, Inc. adalah salah satu ritel yang fokus pada bidang penyediaan perlengkapan pengantin. Ritel ini memilih untuk menutup toko-tokonya akhir-akhir ini dan mengganti CEO beserta direktur kreatifnya. Dalam sebuah wawancara, Mickey Dexter selaku mantan CEO j. Crew Group, Inc. menuturkan bahwa kesalahan terbesar yang dilakukan oleh ritel tersebut adalah menaikkan harga barang saat konsumen semakin sadar dengan biaya yang dikeluarkan.
- PetSmart, Inc, sebuah ritel hewan peliharaan yang memiliki hampir 1.500 toko di Amerika Serikat, Kanada, dan Puerto Riko.
- Steak ‘n Shake, sebuah ritel makanan cepat saji yang berusia lebih dari 84 tahun dengan cabang ritel mencapai 500 lokasi di Amerika Serikat.
Masih banyak lagi yang sebenarnya masuk ke dalam daftar ritel yang diprediksi tutup tahun 2019 mendatang. Sebut saja nama-nama besar lain seperti SSH Holdings, David’s Bridal,Evergreen AcqCo 1 LP, dan lain-lain.
Jelas ada beberapa alasan mendasar yang membuat sebuah ritel harus tutup karena resmi mengajukan bangkrut. Berikut adalah alasan mengapa banyak sekali ritel yang akan tutup di tahun mendatang.
Alasan Ritel Tutup
Ada banyak alasan yang menyebabkan sebuah ritel harus tutup. Di Indonesia sendiri, tutupnya ritel-ritel besar seperti 7-Eleven, Lotus, hingga Debenhamas, menandakan bahwa bisnis ritel saat ini sedang memasuki masa suram. Belum lagi menghitung penutupan sejumlah gerai Matahari dan Ramayana sebagai dedengkot Department Store di Indonesia.
Alasan yang paling sering didengungkan terkait penutupan sejumlah ritel di Indonesia adalah adanya perubahan perilaku atau gaya konsumen dalam berbelanja. Jika dulu masyarakat berbelanja karena kebutuhan akan satu barang, maka sekarang masyarakat lebih cenderung berbelanja karena pengalaman, seperti liburan dan jalan-jalan.
Roy Mandey, selaku ketua umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) pernah mengatakan bahwa konsep ritel tradisional sudah tidak bisa bertahan menghadapi gaya berbelanja konsumen saat ini. ia menuturkan bahwa konsep yang paling tepat untuk ritel saat ini adalah Mixed Use atau multifungsi. Jadi nantinya, ritel tidak hanya menyediakan komoditas atau barang tertentu saja, melainkan lebih ke arah pemenuhan kebutuhan konsumen yang sangat bervariasi. Maka sudah seharusnya sebuah Department Store atau Hypermart dilengkapi dengan stand-stand kuliner, dan juga Food Court.
Maka selaras dengan penuturan Roy, ritel-ritel yang tutup sepertinya memang gagal memenuhi apa yang dicari oleh konsumen masa kini. Lalu bagaimana nasib ritel-ritel yang tutup kemudian?
Reformat Ritel
Dalam penjelasan lebih lanjut, Roy mengatakan bahwa ritel-ritel yang menutup tokonya tidaklah benar-benar tutup seratus persen. Menurutnya, ritel-ritel tersebut lebih ke arah perbaikan dan membangun konsep baru yang menyesuaikan dengan gaya berbelanja masyarakat modern. Jadi mungkin dalam beberapa waktu mendatang, beberapa ritel akan muncul lagi dengan konsep yang lebih baru dan tentu strategi yang baru juga.
Hal berbeda terjadi pada ritel yang benar-benar mengajukan bangkrut. Ritel dengan tingkat hutang yang tinggi mungkin sudah tidak bisa membangun kembali konsep bisnisnya dan masuk ke dalam zona benar-benar mati dalam dunia bisnis.
Itulah informasi mengenai daftar ritel yang diprediksi tutup tahun 2019 lengkap dengan alasan penutupannya. Semoga bermanfaat.