https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3327328018275889

Analisa Usaha Pentol dan Tabel Estimasi Pendapatan

Analisa usaha pentol – Pentol merupakan jajanan yang paling banyak disukai baik itu oleh anak-anak maupun oleh orang dewasa. Pentol ini ada yang diolah dengan daging ikan maupun ayam, selain itu ada juga yang diberikan isian berupa sandung lamur dan daging sapi. Dari bahan pengolahannya sudah dipastikan bahwa pentol ini akan memiliki cita rasa yang kenyal namun juga gurih, terlebih jika ada isian di dalamnya akan membuat pentol lumer saat dikunyah. Mengingat banyak yang menyukai pentol ini, usaha pentol bisa dijadikan sebagai ide bisnis yang potensial. Terlebih lagi jika cita rasa pentol Anda berbeda dengan lainnya dan harganya murah meriah, pelanggan Anda akan berdatangan ke tempat bisnis Anda tanpa harus mencarinya.

Rincian Modal Pentol

usaha pentol

Usaha pentol

Peluang usaha pentol ini masih sangat terbuka dengan lebar, karena sampai saat ini pentol menjadi jajanan yang banyak disukai dan mudah dipasarkan. Untuk bisa menjalani bisnis pentol dengan lancar, Anda harus tahu seperti apa analisa usaha pentol ini terlebih dahulu. Analisa pertama yang harus diperhatikan adalah modal awal yang harus Anda keluarkan. Modal awal cukup dikeluarkan sekali saja, sehingga sangat hemat, meski begitu nilainya setiap tahun akan mengalami penyusutan karena kondisi yang sudah tidak sama seperti awal pembelian.

Berikut adalah rincian modal pentol yang harus diketahui:

No Nama Harga
1 Gerobak Rp500,000
2 Kompor dan gas Rp350,000
3 Panci Rp60,000
4 Garpu 2 buah Rp20,000
5 Meja dan kursi 3 buah Rp350,000
7 Tempat kecap, sambal, dan saus Rp60,000
8 Wajan Rp40,000
9 Tusuk lidi Rp20,000
10 Peralatan tambahan Rp50,000
TOTAL Rp1,450,000

 

Analisa modal awal di atas belum termasuk sewa tempat. Menjajakan atau menjual pentol ini bisa dengan dua cara yaitu berkeliling atau berjualan di suatu tempat dengan jangka waktu tertentu. Jika ingin berjualan di suatu tempat Anda harus menyewa tempat usaha atau hanya berupa lokasinya saja, sehingga jumlah modal dikeluarkan lebih besar.

Anda juga harus mengganti gerobak dengan gubuk usaha semi permanen khusus Anda yang hanya menyewa lokasi usaha saja sehingga biaya yang dikeluarkan lebih besar. Meski begitu keuntungannya Anda tidak akan kehilangan pelanggan karena mereka tahu Anda akan berjualan di tempat itu pukul sekian sampai sekian. Untuk berjualan keliling mungkin biaya atau modal jauh lebih sedikit namun pelanggan akan kesulitan menemukan Anda karena lokasi berjualan yang berpindah-pindah.

Biaya Variabel

Selain modal awal, Anda juga harus menentukan biaya variabel. Biaya variabel ini merupakan biaya operasional yang harus Anda keluarkan setiap harinya. Biaya variabel ini menjadi bagian dari analisa usaha pentol yang penting karena biaya ini akan tergantung dengan jumlah produksi bisnis Anda setiap harinya. Simak biaya variabel usaha pentol per hari seperti berikut ini:

Biaya Variabel
No Nama Harga
1 Bumbu Rp15,000
2 Tepung tapioka Rp8,000
3 Garam Rp1,000
4 Tepung terigu Rp6,000
5 Plastik Rp5,000
6 Kecap Rp5,000
7 Saus Rp4,000
8 Daging ayam Rp18,000
9 Lain-lain Rp15,000
TOTAL Rp77,000

 

Anda bisa meningkatkan produksi pentol Anda jika dirasa pengunjung dan konsumen semakin meningkat, sedangkan sebaliknya Anda bisa memperkecil jumlah produksi jika belum berhasil menarik pelanggan dalam jumlah yang banyak. Akan salah jika menyamaratakan biaya variabel ini dalam 30 hari ke depan karena pangsa pasar yang tidak pasti.

Oleh sebab itu penting bagi Anda untuk mencatat biaya variabel setiap harinya. Boleh saja Anda menyamaratakan biaya variabel untuk bisnis dengan catatan penjualan sudah stabil. Pebisnis kuliner yang sudah besar biasanya akan memiliki biaya variabel yang sama untuk weekdays, sedangkan untuk weekend jumlah produksi akan lebih ditingkatkan lagi karena konsumen meningkat.

Estimasi Pendapatan

Membicarakan analisa usaha pentol tidak akan lengkap rasanya jika tidak membahas estimasi pendapatan. Untuk penjualan pertama Anda tidak boleh berharap lebih, sudah balik modal saja sudah bagus untuk Anda, sedangkan jika sudah banyak konsumen yang datang Anda akan bisa mendapatkan keuntungan yang menggiurkan dari usaha ini.  Misalnya dalam sehari Anda berhasil menjual 40 porsi pentol dimana satu porsinya dihargai Rp5.000 maka dalam sehari Anda akan mengantongi penghasilan kotor sebesar Rp5.000 x 40 = Rp200.000. Penghasilan kotor tersebut dikurangi dengan biaya variabel maka penghasilan bersih Anda sebesar Rp123.000.

Analisa keuntungan usaha pentol

Analisa keuntungan usaha pentol

Jika Anda bisa mempertahankan performa penjualan maka dalam sebulan Anda akan mendapatkan penghasilan Rp3.690.000, sangat menggiurkan bukan? Biaya tersebut masih dikurangi dengan penggantian gas dan pembelian minyak goreng karena agar inovatif Anda juga harus menjual pentol goreng.

Gas dan minyak termasuk biaya variabel mingguan sehingga tidak dimasukkan ke dalam biaya operasional atau variabel harian. Misalnya dalam seminggu Anda harus mengganti gas dua kali dan membeli minyak goreng sebanyak 3 kali @1liter maka Anda harus mengeluarkan biaya per minggu (2xRp25.000) + (3xRp12.000) = (Rp50.000+ Rp36.000) = Rp86.000. Setelah itu dikalikan dalam sebulan, estimasinya dalam sebulan ada 4 minggu maka sebulan Anda harus mengeluarkan biaya Rp344.000. Penghasilan bersih Anda adalah Rp3.690.000 – Rp344.000 = Rp3.346.000.

Demikianlah analisa usaha pentol mulai dari rincian modal awal, biaya variabel, sampai dengan estimasi pendapatan yang menarik untuk disimak, semoga informasi ini bermanfaat terutama bagi Anda yang berencana untuk menggeluti usaha pentol dalam waktu dekat.

Analisa Usaha Pentol dan Tabel Estimasi Pendapatan | Malik | 4.5