6 Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah Khusus Pemula yang Terbukti Berhasil
Cara budidaya jamur tiram di rumah – Jamur saat ini menjadi bisnis yang menggiurkan. Hal itu dikarenakan banyak masyarakat yang menyukai jamur untuk dijadikan berbagai macam olahan baik dikonsumsi pribadi ataupun dijual kembali. Bahkan saat ini banyak rumah makan maupun restoran berkelas yang menjual berbagai macam olahan dari aneka jamur seperti steak jamur, sate jamur, jamur crispy, dan masih banyak lagi lainnya. Melihat peluang ini, Anda yang sedang mencari bisnis potensial bisa menggeluti budidaya jamur ini.
Supaya bisa sukses dengan bisnis budidaya jamur ini, Anda harus tahu bagaimana cara membudidayakan jamur dengan tepat. Yang menarik di sini adalah budidaya jamur ini pun bisa dilakukan dari rumah oleh pemula sekalipun. Bagi yang tertarik untuk menggeluti bisnis ini, simak cara budidaya jamur tiram di rumah yang mudah berikut ini:
Pilih Bibit
Cara pertama yang harus dilakukan adalah pilihlah bibit yang berkualitas. Bibit ini menjadi kunci sukses atau tidaknya bisnis budidaya jamur tiram yang dilakukan. Oleh sebab itu diperlukan kejelian dalam memilih bibit ini. Hanya bibit yang berkualitas yang membuat budidaya jamur ini akan maksimal. Sayangnya kesalahan dalam memilih bibit jamur tiram ini masih dilakukan oleh sebagian petani jamur, sehingga miselium tidak bisa tumbuh secara maksimal.
Khusus pemula ada dua cara yang tepat untuk bisa mendapatkan bibit jamur yang berkualitas ini, yang pertama adalah membeli di petani yang jujur dan yang kedua adalah membeli di instansi yang terpercaya. Bagi pemula, simak ciri-ciri bibit jamur berkualitas seperti berikut ini:
- Memiliki BER 75%
Ciri pertama bibit jamur yang berkualitas adalah memiliki bibit BER sekitar 75%. BER adalah singkatan dari biological efficiency ratio yang mana jika nilainya tinggi akan membuat produktivitas dalam satu satuan tubuh jamur juga akan semakin tinggi.
- Miselium berwarna putih
Ciri bibit yang berkualitas selanjutnya memiliki miselium yang berwarna putih, selain itu pastikan jika miselium tersebut tumbuh secara merata. Miselium yang tumbuh secara merata akan membuat pertumbuhan jamurnya nanti juga merata.
- Tanggal kedaluarsa
Ciri terakhir yang harus diperhatikan bagi yang akan memilih bibit adalah perhatikan tanggal kedalursanya. Bibit jamur tiram akan menurun kualitasnya jika sudah lebih dari 4 minggu, sehingga hindari membeli bibit yang sudah kedaluarsa.
Media Tanam di Baglog
Cara budidaya jamur tiram di rumah selanjutnya adalah buatlah baglog media tanam yang baik dan benar. Baglog ini akan mengombinasikan beberapa bahan seperti serbuk gergaji sebanyak 80 persen, bekatul dengan persentase 10 sampai dengan 15 persen, kapur CaCo3 dengan persentase 3 persen, kemudian bahan yang terakhir adalah air sebanyak 40 sampai dengan 60%. Semakin banyak bibit jamur yang akan di budidayakan maka semakin banyak baglog yang dibutuhkan.
Untuk 100 media baglog yang menjadi media tanam jamur dibutuhkan sedikitnya 80 kg serbuk kayu bekas, 3 kg kapur, dan 10 sampai 15 gram bekatul. Jika semua bahan sudah tercampur secara merata langkah yang bisa dilakukan adalah mencampurnya. Setelah semua tercampur tambahkan air sebanyak 40% sampai dengan 60%. Pencampuran air ini dilakukan sedikit demi sedikit sebab jika terlalu encer pun hasilnya tidak akan maksimal. Ciri media tanam sudah pas adalah jika dilepas genggaman tidak pecah dan tidak mengeluarkan air.
Cara Fermentasi
Setelah baglog media tanam sudah selesai, langkah selanjutnya adalah buatlah fermentasi. Fermentasi ini menjadi langkah yang penting dalam pembudidayaan jamu tiram. Waktu untuk fermentasi ini berkisar antara 5 sampai dengan 10 hari. Tujuan dari fermentasi ini adalah mempercepat proses pelapukan dan juga pengomposan pada beberapa bagian material yang dijadikan sebagai media tanam. Memang saat proses fermentasi ini terjadi suhunya menjadi meningkat sebanyak 70 derajat celcius.
Yang harus Anda perhatikan saat fermentasi adalah bahan dibalik setiap harinya supaya proses pelapukan merata. Fermentasi ini juga memiliki tujuan lain yaitu untuk membuat jamur liar menjadi mati karena bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram tersebut. Ciri media tanam siap untuk ditanami jamur adalah warnanya cokelat sedikit kehitaman.
Sterilisasi
Jika proses fermentasi sudah selesai, langkah yang bisa dilakukan bagi pemula adalah melakukan sterilisasi. Baglog media tanam dimasukkan ke dalam kantong plastik yang jenisnya adalah polypropylene dan padatkan media tanam tersebut. Jangan lupa memberikan cincin dari pipa kecil kemudian pasangkan pada bagian atas kantong plastik tersebut. Sumbatlah menggunakan kapas supaya tidak ada air yang masuk ketika proses mengukus.
Sterilisasi bisa dengan menggunakan drum yang mana bisa memuat 60 baglog. Lakukan sterilisasi dengan memasukan baglog di drum yang memiliki suhu 95 sampai 110 derajat celcius. Lama pengukusan sekitar 8 sampai dengan 10 jam. Banyak yang memilih menggunakan tungku kayu karena lebih hemat. Setelah sterilisasi selesai, diamkan minimal 5 jam atau sampai suhu kembali normal.
Inokulasi
Setelah dilakukan sterilisasi baglog ditempatkan di inokulasi selama 24 jam. Inokulasi merupakan cara budidaya jamur tiram untuk pemula yang wajib diperhatikan, sebab inokulasi ini menjadi penentu kesuksesan tumbuh atau tidaknya miselium. Ruangan yang dijadikan untuk inokulasi ini juga harus steril dan dilengkapi dengan sirkulasi udara yang baik. Untuk meminimalisir bakteri bisa dilakukan beberapa tindakan seperti menyemprotkan alkohol di botol bibit tersebut, panaskan mulut botol bibit tersebut menggunakan spiritus, kemudian masukkan bibit ke baglog sampai leher baglog dipenuhi dengan bibit. Tutup kembali dengan kapas. Setiap baglog bisa diisi dengan 10 gram bibit.
Inkubasi
Inkubasi ini memiliki tujuan membuat bibit yang sudah dilakukan inokulasi segera ditumbuhi dengan miselium. Supaya bisa menunjang miselium bisa segera tumbuh Anda bisa menjaga kelembapannya minimal 90% dimana suhu minimalnya 24 derajat celcius. Dalam ruang inkubasi ini juga harus ada cahaya dan diberikan sirkulasi udara selama 1 sampai 2 jam sekali. Dalam waktu kurang dari 30 hari, miselium ini sudah bisa tumbuh mencapai separuh dari bagian baglog, jika sudah begitu baglog siap untuk dipindahkan untuk dibudidayakan.
Yang jadi masalah kini adalah jika baglog tersebut tidak dipenuhi dengan miselium, bisa dikatakan bahwa proses inokulasi yang dilakukan sebelumnya ini gagal. Jika miselium sudah berhasil tumbuh pada baglog langkah selanjutnya adalah potong plastik bagian ujung baglog dengan silet yang steril. Tujuan pemotongan tersebut untuk pertumbuhan jarum tiram. Jamur ini akan bisa tumbuh dengan maksimal kurang dari 2 bulan. Dalam masa budidaya itu semprotlah jamur tiram dengan air secara rutin 3 kali dalam sehari. Dalam satu kali budidaya, Anda bisa memanen sebanyak 8 kali panen, sehingga keuntungan yang didapatkan tidak hanya satu kai namun berkali-kali. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika keuntungan dari bisnis budidaya jamur tiram ini begitu menggiurkan.
Memang dalam menggeluti budidaya jamur ini akan ada trial dan errornya, sehingga bagi yang belum berhasil jangan langsung putus asa. Beberapa pemula yang baru menggeluti bisnis ini gagal pada proses inokulasi yang mana tidak menumbuhkan miselium. Cobalah untuk mengevaluasi cara budidaya jamur tiram di rumah yang selama ini dilakukan, apakah sudah sesuai prosedur atau belum, karena untuk pembudidayaan ini dibutuhkan teknik yang benar-benar tepat.