3 Rumus Perhitungan Bunga Pinjaman Yang Wajib Anda Tahu
Rumus perhitungan bunga pinjaman – Masyarakat Indonesia umumnya masih awam mengenai perhitungan bunga pinjaman. Padahal, cukup signifikan untuk mengetahuinya. Apalagi jika Anda orang yang aktif mengajukan kredit ke lembaga keuangan. Menghitung besarnya bunga pinjaman yang dibebankan akan membantu Anda mencari tahu kebenaran nilainya. Dengan begitu, Anda bisa mempertimbangkan jumlah pinjaman yang akan diambil dengan efektif. Berikut akan kami sajikan rumus perhitungan bunga pinjaman beserta ilustrasinya:
3 Rumus Perhitungan Bunga Pinjaman
Jika Anda hanya tahu bunga adalah total pembayaran dikurangi jumlah pinjaman, Anda harus merubah mindset mulai sekarang. Ada tiga jenis bunga yang dibebankan Bank kepada para debitur. Masing-masing memiliki rumus perhitungan yang berbeda. Demikian juga dengan penerapannya. Umumnya disesuaikan dengan jenis kredit. Selengkapnya bisa Anda lihat di bawah ini:
- Bunga Flat
Yang pertama, ada bunga flat yang biasanya diterapkan pada jenis kredit tanpa agunan dan kredit kepemilikan kendaraan bermotor. Perhitungan jenis bunga yang satu ini paling mudah dibandingkan yang lainnya.
Secara sederhana, bunga flat dihitung secara proporsional sesuai dengan jangka waktu kredit yang disepakati. Jadi, jika Anda mengambil produk pinjaman dengan bunga flat, maka jumlah yang harus Anda bayar akan sama karena dihitung berdasarkan presentasi bunga dikali jumlah pinjaman pokok dan ditambah bunga setiap bulannya.
- Rumus Bunga Flat
Bunga perbulan = P x L x T/JB
- Keterangan
P = Pokok pinjaman
L = Suku Bunga yang Dibebankan
T = Durasi kredit
JB = Jumlah bulan dalam jangka waktu kredit
2. Bunga Efektif
Jenis bunga yang kedua memiliki perhitungan yang lebih kompleks dari sebelumnya. Berbeda dengan bunga flat dimana suku bunga yang harus dibayar setiap bulannya tetap, maka tidak dengan bunga efektif. Suku bunga yang ditangguhkan setiap bulannya akan menyusut karena bunga kredit dikalkulasi dari saldo akhir.
Bunga efektif dikenal juga dengan sliding rate dimana bunga pinjaman dihitung pada setiap penghujung bulan. Bunga ini biasanya diterapkan pada jenis kredit dengan tenor panjang seperti kredit pemilikan apartemen (KPA) atau kredit pemilikan rumah (KPR) sebab jangka waktu yang panjang akan membuat suku bunga yang harus dibayar membengkak jika menggunakan perhitungan bunga flat.
- Rumus Perhitungan Bunga Efektif
Bunga = SP x I x (30/360)
- Keterangan
SP= Jumlah saldo pokok pinjaman pada bulan sebelumnya
I = presentase suku bunga pertahun
30 = Jumlah hari dalam sebulan
360 = Jumlah hari dalam setahun
Dari rumus perhitungan tersebut, nilai bunga yang harus dibayar pada cicilan bulan kedua akan lebih kecil dari bulan pertama. Begitu juga seterusnya.
- Bunga Anuitas
Bunga anuitas hadir sebagai pembaharuan bunga efektif dimana kreditur akan membayar cicilan peminjaman seperti bunga flat tetapi sebenarnya nilai bunga yang dibebankan setiap bulannya menyusut. Dengan bunga anuitas, peminjam untuk jenis kredit dengan tenor panjang tetap akan membayar cicilan dengan jumlah yang sama setiap bulannya.
Rumus perhitungan bunga anuitas sebenarnya sama dengan perhitungan bunga efektiif. Tetapi, jumlah angsuran pokok diperoleh dari total angsuran yang telah ditetapkan dikurangi nilai bunga anuitas.
- Rumus Perhitungan
Bunga = SP x I x (30/360)
- Keterangan
SP= Jumlah saldo pokok pinjaman pada bulan sebelumnya
I = presentase suku bunga pertahun
30 = Jumlah hari dalam sebulan
360 = Jumlah hari dalam setahun
Aplikasi Perhitungan Bunga
Ibu Mirna memiliki pinjaman tanpa agunan sebesar Rp. 300 juta dengan tenor pengembalian 12 bulan dan suku bunga yang dibebankan adalah 10% perbulannya. Berikut perhitungan bunganya:
Dengan ilustrasi diatas, kita akan mengaplikasikannya dengan 3 rumus perhitungan bunga yang berbeda.
- Menggunakan Rumus Bunga Flat
Jumlah pinjaman = Rp. 300 Juta
Bunga per tahun = 10%
Jangka waktu = 12 bulan
Cicilan pokok = Rp. 300 juta/12 = Rp. 25 Juta
Perhitungan Bunga = P x L x T : JB
= (Rp. 300 juta x 10%) : 12 bulan
= Rp 2,5 juta
Artinya, angsuran setiap bulannya adalah Rp. 25 Juta + 2,5 Juta = Rp. 27,5 Juta
- Menggunakan Rumus Bunga Efektif
Bunga pada bulan pertama = SP x I x (30/360)
= Rp. 300 Juta x 10% x (30/360 Hari)
= Rp. 2,5 Juta
Angsuran Bulan Pertama = Rp. 25 Juta + Rp. 2,5 Juta
= Rp. 27,5 Juta
Bunga pada bulan kedua = Rp. 275 Juta x 10% x (30/360)
= Rp. 2,29 Juta
Angsuran bulan kedua = Rp. 25 Juta + Rp. 2,29 Juta
= Rp. 27,29 Juta
- Menggunakan Rumus Bunga Anuitas
Cicilan Pokok
Bunga = P x I x (30/360)
= Rp. 300 Juta x 10% x (30/360 Hari)
= Rp. 219,789
Maka angsuran perbulan = Rp. 26.374.765 Juta + Rp. 219,789 = Rp. 26.594.554 Juta
Itulah 3 rumus perhitungan bunga pinjaman yang digunakan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya.