Waspada! Penipuan Akumobil di Bandung Memakan Ribuan Korban
Penipuan Akumobil ramai diperbincangkan. Keinginan masyarakat dalam memiliki kendaraan roda empat ini membuat banyak lembaga keuangan yang menawarkan kepemilikan mobil, salah satunya Akumobil. Akumobil di bawah naungan PT Aku Digital Indonesia adalah badan usaha perdagangan jual beli mobil dan motor, baik bekas maupun baru. Berdasarkan informasi dari akun twitter yang dimilikinya, Akumobil ini mengadakan beberapa event selama bulan Juni sampai dengan Juli 2019 dan diselenggarakan di Bandung.
Duduk Perkara Penipuan Akumobil
Pada Kamis malam (31/10/2019) Kantor Akumobil di Jalan Sadakeling, Bandung digeruduk oleh massa. Setelah di telisik rupanya mereka melakukan protes karena kendaraan yang dibeli tidak kunjung datang sampai 3 bulan lamanya. Banyak konsumen yang merasa tertipu dengan harga murah yang ditawarkan oleh Akumobil tersebut. Korban mengungkapkan bahwa sistem penipuan yang dilakukan oleh Akumobil ini sifatnya adalah flash sale. Konsumen ditawarkan mobil dengan harga mulai dari 50 jutaan saja padahal harga normal 150 jutaan rupiah.
Dengan membayar biaya pendaftaran sebanyak 1 juta rupiah konsumen akan mendapatkan satu nomor undian rangkap dua dimana satu nomor dipegang oleh Pihak Akumobil sedangkan yang satunya di pihak konsumen. Jika diundi dan nomor keluar maka pihak konsumen harus segera melunasi kekurangannya dalam waktu 15 menit jika tidak maka nomor undian akan hangus. Salah satu korbannya, Syarifudin mengungkapkan bahwa setelah melakukan transfer sebesar 49 juta rupiah dirinya mendapatkan SPK atau Surat Pemesanan Kendaraan dan menjadi bukti kalau dirinya sudah melakukan pelunasan. Dalam SPK dikatakan setelah 30 hari mobilnya tersebut akan datang, namun sampai dengan waktu yang dijanjikan pihak Akumobil tidak memenuhi janjinya. Dari hal itu Syarifudin merasakan ada sesuatu yang tidak beres pada Akumobil tersebut.
Syarifudin pun mendatangi showroom Akumobil, memang di sana sedang ada penyerahan unit mobil namun jumlahnya tidak sebanding dengan konsumen yang sudah melakukan transfer. Dalam sehari hanya ada maksimal 8 unit kendaraan yang diserahkan. Ternyata tidak hanya Syarifudin saja yang tertipu namun jumlah korbannya mencapai ratusan dimana mereka menagih Akumobil untuk menyerahkan mobil yang dijanjikan tersebut. Alasan yang diberikan pun tidak masuk akal mulai dari unit mobil yang habis, pihak dealer tidak melakukan support dan berbagai macam alasan lainnya.
Dirut Akumobil dan Lima Lainnya Dijadikan Sebagai Tersangka
Korban penipuan Akumobil sangat banyak dimana jumlahnya mencapai ribuan orang. Direktur Utama PT Aku Digital Indonesia atau perusahan yang menaungi Akumobil Bryan John Satya ditetapkan sebagai tersangka atas penipuan Akumobil tersebut. Data dari Polrestabes Bandung per jumat (8/11) ada sebanyak 1.750 konsumen kendaraan roda dua dan juga kendaraan roda empat yang dirugikan. Nilainya pun sangat fantastis yaitu mencapai hingga 100 miliar rupiah.
Selain Bryan, yang menjabat sebagai Dirut Utama masih ada yang ditetapkan sebagai tersangka lainnya. Sosok tersebut adalah MI yang mana menjabat sebagai direktur HRD Akumobil. MI sendiri sudah ditahan di Mapolrestabes Bandung setelah dilakukanĀ penyidikan perkara pada hari Kamis (28/11/2029). Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri mengungkapkan bahwa MI dinyatakan menjadi tersangka dikarenakan tahu praktik penipuan tersebut.
Selain MI ada tersangka lainnya yaitu AY sebagai Direktur Keuangan, RS Direktur Divisi Motor, FR Direktur Operasional Marketing, dan ada MH yaitu Direktur Operasional. Mereka ditetapkan sebagai tersangka karena tahu proses pembentukan perusahaan, cara kerja perusahaan, dan mereka tahu dari awal perekrutan sampai dengan kegiatan flash sale.
Mengenal Sosok Bryan, Dirut Akumobil yang Tipu Ribuan Konsumen
Sosok Bryan yang menjabat Dirut Akumobil pun sangat menarik perhatian. Menurut kuasa hukumnya, Mariani Wiwik menyatakan kliennya adalah alumnus perguruan tinggi di Jakarta namun tidak tahu persis dimana Bryan tersebut menimba ilmu. Setelah selesai menempuh pendidikan Bryan bekerja di Wuling motors bagian marketing. Wuling motors sendiri baru eksis di Indonesia tepatnya pada tahun 2017 silam. Bryan bekerja di Wuling Motors kurang lebih empat tahun lamanya.
Setelah dari Wuling, Bryan bekerja di Astra namun hanya beberapa bulan saja. Saat ditilik dari CV miliknya, Bryan diketahui memiliki minat dalam bidang marketing dan juga otomotif. Setelah lepas dari Astra Bryan pun memiliki keinginan untuk berbisnis dengan mendirikan Akumobil menggunakan dana pribadinya pada bulan April 2019. Karyawan yang direkrut saat itu kurang lebih 30 orang.
Dilihat dari sosoknya Bryan sendiri merupakan anak yang jarang berbicara namun justru banyak mendengar. Bryan sendiri bukan tipikal orang yang ramai dan merupakan anak tunggal lahir pada tahun 1988, sudah menikah dan dikaruniai satu orang anak. Bryan tinggal di Antapani, Bandung dengan mengontrak rumah, sedangkan orang tuanya tinggal di Surabaya.
Bos Akumobil Siap Mengembalikan Dana, Tapi Tidak Utuh
Dalam kasus penipuan Akumobil, Dirut atau bos Akumobil pun mengatakan siap mengembalikan dana para korbannya namun pihaknya tidak bisa menjanjikan uang yang dikembalikannya utuh. Untuk pengembalian dana ini akan dikomunikasikan lebih lanjut dengan pihak Bryan. Sebagai kuasa hukumnya Mariani pun optimis bahwa kliennya akan bisa memenuhi tuntutan para korban tersebut.
Penipuan Akumobil ini sangat merugikan para korbannya, para tersangka pun dijerat dengan pasal 378 dan pasal 372 tentang penipuan dan penggelapan, selain itu Bryan akan dijerat dengan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang atau TPPU.