Rincian Usaha Toko Kelontong dan Kiat dalam Mendapatkan Kesuksesan
Rincian usaha toko kelontong – Seperti yang kita tahu, toko kelontong atau sembako sering dijumpai di berbagai tempat, baik itu di desa ataupun di kota. Hal ini karena mayoritas orang membutuhkan berbagai kebutuhan harian yang biasanya disediakan di toko kelontong. Di kota sendiri, tingkat persaingan toko kelontong terbilang cukup tinggi mengingat sudah banyak orang yang membuka bisnis toko kelontong karena menjanjikan keuntungan yang menggiurkan. Sedangkan di desa, masih tingkat persaingan toko kelontong masih dalam taraf normal sehingga peluang untuk membuka toko kelontong pun terbuka lebar.
Keuntungan Menjalankan Bisnis Toko Kelontong
Berbicara tentang toko kelontong, terdapat beberapa keuntungan yang dapat Anda peroleh ketika menjalankan bisnis yang satu ini. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Sasaran Pasar yang Luas
Siapa yang tak pernah mengunjungi toko kelontong? Sebagian besar dari Anda pasti pernah pergi ke toko kelontong dan membeli beberapa barang kebutuhan harian. Meskipun saat ini sudah banyak sekali minimarket yang menyediakan barang-barang kebutuhan harian, namun hal itu tidak menghalangi masyarakat untuk berbelanja di toko kelontong. Alasannya, harga yang dibandrol di toko kelontong terbilang lebih murah jika dibandingkan dengan minimarket. Dengan kata lain, mayoritas masyarakat menengah ke bawah akan lebih memilih untuk berbelanja di toko kelontong dibandingkan dengan minimarket. Toko kelontong juga memiliki pangsa pasar yang sangat luas karena barang-barang yang dijual di dalamnya terdiri dari kebutuhan pokok seperti beras, tepung, minyak goreng, gas elpiji, rokok, sayur, telur, dan lain sebagainya.
2. Harga Bersaing
Keuntungan lain yang diberikan oleh toko kelontong adalah harga bersaing jika dibandingkan dengan toko-toko konvensional lain seperti supermarket. Hal ini karena ketika membuka toko kelontong, seseorang tidak akan dikenakan pajak barang seperti yang diterapkan pada minimarket ataupun supermarket. Contohnya untuk harga 1 kg minyak goreng dengan merk yang sama, toko kelontong menjualnya dengan harga Rp 15.000 sedangkan di supermarket, harganya dapat mencapai Rp 18.000.
3. Barang-Barang yang Dijual Merupakan Kebutuhan Utama
Seperti yang dijelaskan di atas, barang-barang yang dijual di toko kelontong merupakan barang kebutuhan pokok manusia seperti beras, minyak, dan sebagainya. Jadi meskipun seseorang memiliki penghasilan terbatas, mereka tetap akan membeli barang-barang yang disediakan di toko kelontong.
Tips Membuka Usaha Toko Kelontong agar Sukses
Sebelum mengulas lebih jauh tentang rincian usaha toko kelontong, ada baiknya jika Anda memahami terlebih dahulu mengenai seluk beluk serta berbagai tips dalam membuka usaha toko kelontong. Kunci utamanya adalah jangan pernah menyerah dan memanfaatkan setiap celah demi memperoleh keuntungan menjalankan bisnis ini. Adapun tips yang dapat Anda lakukan adalah:
1. Memperhatikan Kebutuhan Konsumen
Tips pertama yakni memperhatikan apa saja kebutuhan konsumen di area sekitar tempat usaha toko kelontong. Meskipun toko kelontong menyediakan berbagai kebutuhan harian, namun pasti terdapat barang-barang yang menjadi prioritas kebutuhan masyarakat sekitar. Dengan begitu, barang yang dijual di toko kelontong dapat terserap dengan baik oleh konsumen.
2. Memilih Lokasi yang Strategis
Pemilihan lokasi yang tepat akan memberikan pengaruh besar dalam menilai sukses atau tidaknya usaha toko kelontong. Contohnya ketika Anda memilih untuk membuka toko kelontong di gang-gang kecil dan susah dilihat dari jalan utama, maka dapat dipastikan usaha toko kelontong tersebut akan susah untuk dijangkau masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, pilihlah lokasi yang dilalui oleh banyak pejalan kaki dan pengendaran kendaraan bermotor. Dengan begitu, kemungkinan besar toko kelontong Anda dapat dikunjungi oleh banyak konsumen.
3. Mematok Harga yang Lebih Murah
Sebagian besar orang yang ingin sukses kerap kali mematok keuntungan yang besar dalam setiap produk yang mereka jual. Hal ini juga sering dilakukan oleh pengusaha toko kelontong. Padahal toko kelontong terkenal dengan image barang-barang murah yang dijualnya. Di samping itu, perbedaan harga pulalah yang menentukan apakah sebuah toko kelontong laris manis oleh konsumen atau tidak.
Dalam hal ini, Anda tak perlu terlalu banyak menurunkan harga. Setidaknya turunkan harga barang-barang di toko kelontong sedikit lebih rendah dibandingkan para pesaing. Contohnya untuk 1 kg beras dengan kualitas sama, toko kelontong pesaing mematok harga Rp 9.000, maka Anda hanya perlu menurunkan harga sebesar Rp 8.700 – Rp 8.800 saja. Meskipun perbedaannya sedikit, namun konsumen akan jeli dan lebih memilih berbelanja di toko kelontong milik Anda.
4. Bersahabat dengan Pembeli
Tips lain yang tak boleh dilewatkan adalah bagaimana cara untuk menjalin keakraban dengan para konsumen atau pembeli di toko kelontong Anda. Pastikan juga bahwa pelayanan yang Anda lakukan diterapkan secara tepat, cepat, ramah, dan bersahabat. Intinya kepuasan konsumen adalah segalanya. Dengan begitu, maka konsumen pun akan merasa nyaman selama berbelanja di toko kelontong yang Anda kelola.
5. Selalu Menjaga Kebersihan Toko
Seperti yang kita tahu, sebagian besar toko kelontong dapat dikatakan memiliki tingkat kebersihan yang kurang terjaga. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya stok barang yang ada di dalamnya. Namun untuk tetap menarik perhatian konsumen, Anda harus selalu menjaga kebersihan toko. Anda dapat belajar dari tata pengelolaan minimarket yang selalu menata rapi barang dagangan mereka. Inilah yang nantinya akan membuat daya beli konsumen semakin tinggi.
Rincian Biaya dalam Bisnis Toko Kelontong
Setelah mengetahui tentang kelebihan serta tips dalam menjalankan toko kelontong, kini saatnya mengulas rincian usaha toko kelontong agar laris manis. Dalam hal ini, Anda harus memperhitungkan dengan matang terkait besarnya modal serta kemungkinan pendapatan yang Anda peroleh selama menjalankan bisnis toko kelontong. Untuk itu, berikut adalah rincian biaya yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis toko kelontong dari awal hingga siap beroperasi:
1. Modal Tetap
Modal tetap merupakan besaran modal yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis toko kelontong. Modal tetap juga dapat dikatakan sebagai modal investasi karena barang-barang yang dibeli tetap dapat digunakan hingga beberapa waktu lamanya. Adapun rincian usaha toko kelontong dalam bidang modal adalah:
- Sewa Tempat 1 Tahun : Rp 4.000.000
- Pembelian Etalase : Rp 3.000.000
- Peralatan Toko Kelontong (timbangan, kalkulator, dsb): Rp 800.000
Total modal tetap yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 7.800.000
2. Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya bulanan yang harus dibayarkan selama menjalankan bisnis toko kelontong. Adapun rincian biaya operasional adalah sebagai berikut:
- Pembelian barang untuk toko kelontong per bulan : Rp 5.000.000
- Biaya air dan listrik : Rp 80.000
- Biaya transportasi : Rp 120.000
Total biaya operasional bulanan yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp 5.200.000
Sebagai catatan, besaran biaya operasional dalam rincian usaha toko kelontong bersifat fluktuatif, dapat naik ataupun turun. Selain itu, apabila Anda mempekerjakan karyawan pada toko kelontong, maka Anda harus menambah pengeluaran berupa gaji bulanan.
3. Pendapatan
Jika diasumsikan bahwa dalam waktu 1 hari Anda dapat menjual barang dengan keuntungan bersih sebesar Rp 250.000, maka cara menghitung keuntungan bersih dalam satu bulan adalah:
(keuntungan harian x 30 hari) – biaya operasional bulanan
= (Rp 250.000 x 30) – Rp 5.200.000
= Rp 7.500.000 – Rp 5.200.000
= Rp 2.300.000
Dengan besaran pendapatan bersih bulanan tersebut, maka waktu yang dibutuhkan untuk balik modal adalah Rp 7.800.000 : Rp 2.300.000 = 3 bulan.
Setelah modal yang digunakan untuk membuka toko kelontong telah kembali, maka Anda dapat mengembangkan toko tersebut lebih besar lagi dengan membeli barang-barang lain yang dibutuhkan oleh masyarakat. Demikian sedikit ulasan tentang rincian usaha toko kelontong, semoga bermanfaat.