Rincian Usaha Ternak Ayam Petelur serta Potensi Pendapatan yang Diperoleh
Rincian usaha ternak ayam petelur – Seperti yang kita tahu, kebutuhan akan telur ayam dari waktu ke waktu mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal ini karena telur ayam dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan beragam makanan mulai dari kue, roti, ataupun diolah langsung. Tak hanya itu saja, telur ayam yang dikenal memiliki kandungan protein tinggi tentu saja dibutuhkan oleh anak-anak hingga orang dewasa. Oleh karena itu, bukan sesuatu yang aneh apabila mulai banyak orang yang mencoba menggeluti usaha ternak ayam petelur.
Untuk terjun dalam usaha ternak ayam petelur memang dapat dikatakan gampang-gampang susah. Pasalnya modal yang dibutuhkan juga terbilang cukup besar. Selain itu, dibutuhkan ketekunan serta ketelatenan dalam merawat ayam-ayam petelur agar dapat terus menghasilkan telur. Untuk itulah, pada kesempatan kali ini akan diulas rincian usaha ternak ayam petelur serta beberapa tips yang dapat digunakan agar bisnis ini berjalan dengan lancar.
Analisa Usaha Ternak Ayam Petelur
Seperti yang dijelaskan di atas, modal yang dibutuhkan dalam memulai ternak ayam petelur cukup banyak. Meski demikian, Anda tak perlu khawatir karena potensi pendapatan yang dapat diperoleh dari bisnis ini pun terbilang sangat besar. Hal ini karena telur-telur yang dihasilkan oleh ayam petelur dapat memiliki sasaran pasar yang cukup luas mulai dari lingkup rumah tangga, rumah makan, catering, hingga produsen kue dan roti. Untuk lebih memahami secara detail tentang besaran modal serta potensi keuntungan dari ternak ayam petelur, simak ulasan berikut ini.
1. Modal Investasi Ternak Ayam Petelur
Modal investasi adalah pengeluaran berupa barang ataupun perlengkapan yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis ayam petelur. Dimanakan modal investasi karena peralatan tersebut dapat digunakan sekitar 1 – 5 tahun. Adapun modal investasi ternak ayam petelur adalah sebagai berikut:
- Pembuatan kandang : Rp 4.000.000
- Pembelian ayam petelur @50.000 x 100 ekor x 3 : Rp 15.00.000
- Pembuatan rak ayam (untuk 100 ekor) : Rp 2.500.000
- Mesin giling pakan : Rp 1.500.000
- Ayakan : Rp 200.000
- Terpal dan timba : Rp 300.000
- Selang air : Rp 100.000
- Timbangan : Rp 1.500.000
- Tempat makan : Rp 170.000
- Tempat minum : Rp 250.000
- Peralatan tambahan lainnya : Rp 150.000
Jadi total modal investasi yang dibutuhkan adalah Rp 25.670.000. Sebagai catatan, diasumsikan bahwa semua barang-barang di atas dapat digunakan selama 5 tahun. Hal ini juga berlaku untuk bibit ayam yang selama 5 tahun dilakukan sebanyak 3 kali pembelian ayam petelur yang baru.
2. Biaya Modal Penyusutan Barang
Apabila mengikuti asumsi di atas, dimana barang-barangi di atas dapat digunakan selama 5 tahun, maka perhitungan penyusutan barang dalam setiap bulannya adalah Rp 25.670.000 x 1/60 = Rp 427.800/bulan
3. Biaya Operasional Perbulan
Selain menghitung rincian usaha ternak ayam petelur dalam bidang penyusutan barang, Anda juga harus menghitung besaran biaya operasional yang dibutuhkan untuk bisnis ternak ayam petelur. Biaya operasional meliputi biaya untuk pakan dan perawatan selama 1 bulan lamanya. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
- Pakan ayam @150.000 x 30 hari : Rp 4.500.000
- Vitamin @17.500 x 30 hari : Rp 525.000
- Vaksin atau obat @20.000 x 30 hari : Rp 600.000
- Tagihan air dan listrik satu bulan : Rp 80.000
- Biaya pegawai 2 orang @Rp 800.000 : Rp 1.600.000
Biaya operasional rincian usaha ternak ayam petelur perbulan adalah sebesar Rp 3.255.000. Sedangkan untuk menghitung semua pengeluaran dalam setiap bulan, maka rumusnya adalah biaya operasional ditambah dengan biaya modal penyusutan barang sehingga Rp 3.255.000 + Rp 427.800 = Rp 3.682.800/bulan.
4. Estimasi Pendapatan Ternak Ayam Petelur Perbulan
Untuk menghitung berapa banyak pendapatan yang diperoleh dari bisnis ternak ayam petelur, maka harus menggunakan asumsi sebagai berikut:
- Dalam satu hari, total telur yang diproduksi oleh 100 ekor ayam petelur adalah sebanyak 250 butir atau seberat 16 kg.
- Harga telur 1 kg adalah Rp 19.000
Melihat asumsi di atas, maka dalam satu bulan, penghasilan yang diperoleh dari ternak ayam petelur adalah sebanyak Rp 19.000 x 16 kg x 30 hari = Rp 9.120.000
Sedangkan untuk pendapatan bersih, cara menghitungnya adalah total pendapatan bulanan dikurangi dengan biaya operasional tiap bulan, jadi Rp 9.120.000 – Rp 3.682.800 = Rp 5.437.200/bulan.
5. Perkiraan Lama Balik Modal
Untuk mengetahui lama waktu yang dibutuhkan agar balik modal, maka cara menghitungnya adalah total invetasi dibagi keuntungan bersih perbulan. Jadi Rp 25.670.000 : Rp 5.437.200 = 4,8 bulan atau digenapkan menjadi 5 bulan. Dengan kata lain, hanya berjarak 5 bulan saja, maka modal investasi Anda dapat kembali. Jika modal tersebut sudah kembali, maka rata-rata pendapatan bersih Anda hingga 5 tahun (dikurangi 5 bulan pertama) adalah sebanyak Rp 5.437.200 x 55 bulan tersisa = Rp 299.046.000. Sangat menggiurkan, bukan?
Tips Menjalankan Usaha Ternak Ayam Petelur
Setelah mengetahui tentang rincian usaha ternak ayam petelur, Anda juga harus memahami beberapa tips dalam menjalankan bisnis ini. Hal tersebut berguna agar bisnis Anda ini berjalan lancar hingga akhir. Adapun tips yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
1. Memilih Lokasi yang Tepat
Sekedar informasi, memilih tempat usaha ternak ayam petelur tak dapat dilakukan di mana saja. Hal ini karena ternak ayam petelur memiliki potensi dalam mencemarkan polusi udara yang berasal dari kotoran ayam tersebut. Oleh karena itu, disarankan bagi Anda untuk membangun tempat peternakan ayam petelur di tempat yang jauh dari pemukiman masyarakat sekitar serta jauh dari bisingnya suara lalu lintas kendaraan.
Adapun tempat yang paling cocok dalam menjalankan bisnis ternak ayam petelur adalah di wilayah pedesaan yang masih asri dan jauh dari keramaian. Di samping itu, pastikan di sekitar tempat ternak ayam petelur terdapat fasilitas pendukung seperti air atau sumber listrik.
2. Mencari Suplier Pakan yang Tepat
Tips kedua, pilihlah suplier pakan ayam yang tepat. Hal ini bukan berarti Anda harus mengurangi kualitas pakan ayam petelur, namun carilah suplier yang dapat memberikan harga bersaing dengan kualitas pakan yang sama. Dengan begitu, Anda juga dapat menekan biaya operasional pakan selama 1 bulan. Selain itu, pastikan kualitas pakan tersebut terjamin karena ayam petelur juga membutuhkan asupan vitamin serta nutrisi agar tetap dapat memproduksi telur dengan lancar.
3. Mencari Pelanggan Tetap
Seperti yang dijelaskan di atas, pangsa pasar ayam petelur terbilang sangat luas cakupannya. Hal penting yang harus Anda lakukan adalah mencari pelanggan tetap yang dapat membeli telur-telur ayam tersebut setiap hari. Ini karena 1 ayam petelur dapat menghasilkan 2 – 4 butir telur setiap hari sehingga apabila tidak memiliki pelanggan tetap, maka semakin lama kondisi telur tersebut akan semakin buruk.
Itulah beberapa tips yang dapat dilakukan dalam menjalankan bisnis ternak ayam petelur. Semoga tips serta rincian usaha ternak ayam petelur di atas bermanfaat bagi Anda.