https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3327328018275889

Rincian Usaha Ternak Ayam Kampung untuk Pemula agar Sukses Berbisnis

Rincian usaha ternak ayam kampung – Seperti yang kita tahu, daging ayam merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Selain memiliki rasa yang sangat lezat, daging ayam pun dapat diolah dengan berbagai cara mulai dari digoreng, dibakar, dipenyet, dan sebagainya.

Meski demikian, ada juga orang yang alergi dengan daging ayam potong sehingga lebih memilih ayam kampung yang dinilai lebih menyehatkan. Hal ini juga yang menyebabkan ayam kampung lebih mahal jika dibandingkan dengan ayam potong. Selain bebas dari obat-obatan, ayam kampung juga membutuhkan waktu yang relatif lebih lama hingga dagingnya dapat dipanen. Oleh karena itu, bagi Anda yang tertarik untuk menjadi pengusaha ternak ayam kampung, pada kesempatan ini akan diulas secara terperinci mengenai rincian modal serta prospek pendapatan yang dapat Anda peroleh dari ternak ayam kampung.

Perkiraan Modal Usaha yang Dibutuhkan untuk Ternak Ayam Kampung

Ternak Ayam Kampung

Ternak Ayam Kampung

Salah satu langkah yang tak boleh Anda lewatkan dalam menjalankan usaha ternak ayam kampung adalah besaran modal yang dibutuhkan dalam memulai usaha tersebut. Tujuannya yakni agar calon peternak dapat memperkirakan modal hingga menghitung jangka waktu agar modal tersebut kembali. Meskipun rincian modal yang diulas pada kali ini tidak memiliki kepastian yang mutlak, namun setidaknya Anda dapat mendapatkan sedikit gambaran sebelum menjalankan ternak ayam kampung. Adapun rincian usaha ternak ayam kampung dalam bidang modal adalah sebagai berikut :

Modal Tetap Ternak Ayam Kampung

Modal tetap merupakan modal yang harus dikeluarkan dalam memulai sebuah usaha. Modal tetap meliputi pembelian peralatan usaha ternak ayam kampung. Rinciannya adalah:

  1. Peralatan pembangunan kandang dari bambu             : Rp 700.000
  2. Pembelian peralatan makan dan minum ayam             : Rp 500.000
  3. Terpal penutup kandang ayam                                         : Rp 600.000
  4. Biaya operasional tukang dalam membuat kandang   : Rp 450.000

Jadi modal tetap yang dibutuhkan untuk ternak ayam kampung adalah sebesar Rp 2.250.000/tahun.

Biaya Operasional Ternak Ayam Kampung

Untuk biaya operasional, beberapa hal yang mencakup di dalamnya adalah pembelian bibit ayam kampung, pakan, serta biaya vaksin dan vitamin. Rinciannya adalah:

  1. Bibit ayam kampung 600 ekor @Rp 5.500                      : Rp 3.300.000
  2. Pakan ayam 600 kg @5.000                                              : Rp 3.000.000
  3. Vitamin selama 1 tahun                                                     : Rp 300.000
  4. Vaksinasi ayam selama 1 tahun                                       : Rp 700.000
  5. Biaya pegawai 12 bulan (500.000/bulan)                                   : Rp 6.000.000
  6. Biaya listrik                                                                            : Rp 400.000

Jadi total biaya operasional usaha ternak ayam kampung selama 1 tahun adalah sebesar Rp 13.700.000/tahun.

Dengan begitu, maka modal awal serta biaya operasional yang dibutuhkan selama 1 tahun menjalankan bisnis ternak ayam kampung adalah Rp 2.250.000 + Rp 13.700.000 = Rp 15.950.000/tahun.

Perkiraan Keuntungan Bisnis Ternak Ayam Kampung

Setelah mengetahui besaran modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ternak ayam kampung, Anda juga harus melakukan analisis terkait keuntungan yang didapatkan terkait usaha ini. Namun sebelum membahas tentang keuntungan, Anda harus memahami asumsi berikut ini.

Lama waktu perawatan ayam kampung mulai dari pembelian bibit hingga panen adalah sekitar 2 bulan. Dengan total bibit ayam kampung mencapai 600 ekor/tahun, maka setiap 2 bulan Anda dapat membeli bibit secara bertahap sebanyak 100 ekor. Selain itu, diasumsikan bahwa hanya terdapat sekitar 90% ayam kampung yang berhasil dipanen karena berbagai alasan misalnya sakit atau mati dalam jangka 2 bulan tersebut. Jadi perhitungan rincian usaha ternak ayam kampung adalah sebagai berikut:

  • Pendapatan hasil menjual ayam kampung @Rp 46.000 x 100 ekor x 90% = Rp 4.140.000 setiap 2 bulan.
  • Sedangkan pendapatan total usaha ternak ayam selama 1 tahun adalah sebesar Rp 4.140.000 x 6 kali panen = Rp 24.840.000/tahun
  • Jadi pendapatan bersih yang dapat Anda peroleh dari usaha ternak ayam di tahun pertama adalah sebesar Rp 24.840.000 – Rp 15.950.000 = Rp 8.890.000. Dengan kata lain, uang untuk modal sudah dapat kembali pada bulan ke 8 atau pada masa panen ke 4.

Perhitungan pendapatan di atas mengikuti asumsi bahwa Anda melakukan ternak selama 1 tahun saja. Padahal untuk modal tetap, yakni pembuatan kandang dan sebagainya, asumsi rata-ratanya dapat bertahan selama 3 tahun. Dengan begitu, pada tahun ke 2 dan ke 3, Anda dapat memperoleh penghasilan bersih sebesar:

Rp (2 x Rp 24.840.000) – (2 x Rp 13.700.000) = Rp 22.280.000

Jadi, selama 3 tahun menjalankan usaha ternak ayam, Anda dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp 8.900.000 + 22.280.000 = Rp 31.180.000 dan rata-rata pendapatan bersih selama 3 tahun adalah:

  • Pertahun       : Rp 31.180.000 / 3 = Rp 10.394.000
  • Perbulan       : Rp 866.000/bulan

Itulah rincian usaha ternak ayam kampung yang harus Anda pertimbangkan. Pada perhitungan di atas, sudah termasuk risiko kematian ayam atau gagal panen sebanyak 10% ayam kampung tiap kali musim panen. Dengan kata lain, apabila setiap panen 100% ayam kampung berhasil dipanen, maka Anda dapat memperoleh pendapatan yang lebih besar lagi.

Tips dalam Menjalankan Usaha Ternak Ayam Kampung

Setelah mengetahui rincian usaha ternak ayam kampung, Anda juga harus memahami tips-tips terkait usaha tersebut agar dapat sukses mulai dari awal hingga akhir. Adapun tips berternak ayam kampung yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Kumpulkan Informasi dari Berbagai Sumber

Tips yang pertama, Anda harus mengumpukan informasi sebanyak mungkin terkait dengan usaha ternak ayam kampung mulai dari bagaimana memilih bibit sehat, perawatan, hingga cara panen yang tepat. Dalam hal ini, carilah informasi dari internet, buku, ataupun datang langsung ke peternak ayam kampung. Sedangkan untuk membeli bibit, disarankan bagi Anda agar membeli bibit ayam kampung pada penjual yang terpercaya sehiingga mengurangi risiko kegagalan panen.

2. Selalu Perhatikan Kebersihan Kandang Ayam

Tips kedua, Anda harus memperhatikan kebersihan kandang ayam dengan baik. Hal ini karena semakin bersih kandang yang digunakan untuk beternak, maka semakin sehat pulalah ayam kampung tersebut. Dalam menjaga kebersihan kandang, Anda dapat secara rutin membersihkan kandang setiap 2 kali dalam seminggu. Selain itu, perhatikan pula sirkulasi udara serta cahaya matahari di dalam kandang. Jangan membuat kandang yang terlalu pengap sehingga menjadikan ayam ternak tidak sehat.

3. Memberikan Pakan yang Cukup pada Ayam

Tips ketiga, berikan pakan yang sesuai untuk ayam kampung yang Anda ternak. Sekedar informasi, jangan terlalu banyak memberikan pakan karena terkadang ayam akan mudah sakit jika terlalu banyak makan. Oleh karena itu, takaran pakan dan minum ayam setiap hari harus sesuai.

4. Rutin Memberikan Vaksin dan Vitamin pada Ayam

Tips yang terakhir, selalu rutin memberikan vitamin serta melakukan vaksin terhadap ayam-ayam ternak. Hal ini bertujuan agar ayam tidak mudah terserang penyakit selama berada di dalam kandang. Selain itu, tubuh ayam juga dapat tumbuh dengan cepat.

Demikian beberapa tips dalam beternak ayam kampung yang harus diperhatikan. Semoga ulasan tentang rincian usaha ternak ayam kampung di atas bermanfaat bagi Anda.

Rincian Usaha Ternak Ayam Kampung untuk Pemula agar Sukses Berbisnis | Malik | 4.5