Pilih Mana Freelance Atau Full Time? Cari Jawabannya disini!
Salah satu pertanyaan klasik dari dulu hingga sekarang di lingkungan para karyawan adalah, pilih mana, freelance atau full time? Sebagian besar menganggap bahwa orang-orang yang memilih kerja freelance adalah mereka yang tidak siap berkomitmen dengan pekerjaan mereka. Di sisi lain, tidak sedikit pula yang menganggap bahwa pekerjaan full time amat sangat membosankan. Orang-orang yang memilih bekerja secara full time harus menghadapi situasi, masalah, dan juga lingkungan yang sama setiap harinya.
Nah, jika dilihat secara keseluruhan, sebenarnya kedua jenis pekerjaan tersebut sama-sama memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. bagi anda yang masih bingung di antara kedua pilihan tersebut, berikut kami sajikan kelebihan dan kekurangannya untuk menjawab pertanyaan pilih mana, freelance atau full time di atas.
Memperbanyak Pengalaman
Jika berbicara pengalaman, maka jelas bekerja secara freelance akan memberikan lebih banyak pengalaman kepada anda. Apalagi jika anda memiliki banyak keahlian sekaligus sehingga bisa bekerja pada beberapa bidang sekaligus. Jelas, dengan pengalaman kerja yang banyak, maka profesionalitas anda juga semakin kuat. Selain itu, memiliki banyak pengalaman kerja di berbagai bidang juga bisa memperkaya catatan pengalaman kerja dalam folio anda. Salah satu nilai lebih yang tidak bisa anda dapatkan jika bekerja full time.
Tapi tentu saja bekerja freelance mempunyai risikonya sendiri. Semua pengalaman di atas bisa anda dapatkan dan masukan dalam portofolio kerja anda jika memang anda mendapatkan banyak job dan order. Jika tidak? jelas anda tidak bisa mendapatkan tambahan apapun. Berbeda dengan full time. Meskipun tidak secara langsung menangani banyak bidang pekerjaan, namun masalah pengalaman dan catatan di atas portofolio masih tetap bisa di tolerir.
Fleksibilitas
Inilah alasan banyak orang memilih untuk menjalani kerja sebagai freelance ketimbang harus bekerja secara full time. Jika anda memilih untuk bekerja secara freelance, maka anda bebas mengatur kapan dan di mana anda akan mengerjakan order yang masuk. Prinsip bekerja freelance adalah menghindari rutinitas yang membosankan, yaitu berangkat kerja pukul 9 pagi dan pulang pukul 6 sore.
Namun anda jangan salah sangka, banyak dari para pekerja freelance yang justru memiliki jam kerja yang jauh lebih sakit daripada pekerja full time. Bahkan menurut beberapa sumber, ada seorang freelancer yang harus bekerja hingga 12 jam lebih setiap harinya! Memiliki kebebasan dan fleksibilitas tempat dan waktu hanya cocok bagi anda yang menyukai kebebasan. Bagi anda yang lebih suka keteraturan, maka sebaiknya anda berpikir dua kali untuk mengambil pekerjaan jenis freelance.
Masalah Atasan
Masalah dengan atasan seperti menjadi sebuah kewajiban yang harus ada di setiap institusi perkantoran. Jika anda menyempatkan untuk bertanya kepada teman anda yang bekerja full time, maka mungkin sebagian besar ceritanya akan di dominasi oleh masalahnya dengan bos atau atasan. Apalagi jika teman anda bekerja pada bagian atau divisi yang menuntut hasil cepat setiap hari seperti divisi sale. Kritik dan masalah dari atasan mungkin sudah jadi makanan sehari-hari.
Nah, dengan bekerja freelance, anda bisa menghilangkan atau paling tidak meminimalisir terjadinya benturan dengan atasan setiap harinya. Namun tentu saja ada risiko yang harus anda bayar. Sedikitnya tekanan sering kali membuat para pekerja freelance malas untuk mengerjakan proyek yang diterima secara teratur. Biasanya, para pekerja freelance mulai mengerjakan proyek jika deadline sudah di depan mata. Jadi bagi anda yang memiliki rasa malas tinggi, bekerja freelance sangat berisiko karena bisa mengacaukan hasil kerja anda jika dilakukan secara tergesa-gesa.
Penghasilan
Pertanyaan seputar pilih mana, freelance atau full time selanjutnya bermuara pada penghasilan. Siapa saja pasti sudah tahu bahwa seorang pekerja full time akan menerima gaji tetap setiap bulannya. Gaji yang mereka terima sudah di sesuaikan dengan kontrak kerja yang dibuat sebelumnya dengan perusahaan tempatnya bekerja. Sedangkan freelance tidak demikian.
Penghasilan seorang freelance sangat bervariasi tergantung pada harga dan proyek yang di dapatkan. Beberapa freelancer bisa menerima banyak gaji sekaligus dalam satu waktu, namun pada bulan-bulan berikutnya, order menjadi sepi. Jika ingin menjadi seorang freelance, anda harus pintar-pintar mengatur keuangan karena tidak ada gaji tetap yang menunggu anda di awal bulan.
Freelance atau Full Time?
Dengan berbagai macam kelebihan dan kekurangan di atas, anda bisa memilih kira-kira mana yang paling sesuai dengan karakter anda. Atau jika disimpulkan, maka daftarnya seperti ini:
- Bekerja sebagai freelance jika:
- Memprioritaskan kebebasan.
- Memiliki bakat unik yang menunjang kesempatan anda berkembang.
- Cepat bosan dan jenuh.
- Suka mengambil risiko dan tantangan.
- Bekerja full time jika:
- Bekerja di kantor atau perusahaan yang memiliki prospek cerah.
- Tidak yakin bisa bertahan dari persaingan di dunia luar.
- Belum memiliki bakat unik.
- Suka dengan keteraturan dan rutinitas.
Nah, itulah penjabaran untuk menjawab pertanyaan pilih mana, freelance atau full time? Semoga bermanfaat.