https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3327328018275889

Mau Berhenti Bekerja dan Memulai Usaha Sendiri? Perhatikan Dulu Hal ini!

Pernahkah anda berpikir untuk berhenti bekerja dan memulai usaha sendiri saja? jika pernah, maka anda datang ke tempat yang tepat. Memutuskan untuk berhenti bekerja memang tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak aspek yang harus dipikirkan sebelum anda membuat surat pengunduran diri dari tempat anda bekerja. Di sisi lain, ada banyak alasan yang membuat seseorang memutuskan untuk berhenti bekerja dan membuka usahanya sendiri. Ada yang memang karena sudah bencana sejak lama, ada yang didasari ketenangan jiwa, dan lain-lain. Nah, jika anda berencana untuk berhenti bekerja dan memulai usaha, berikut adalah hal-hal yang harus anda persiapkan sebelumnya.

Persiapan Finansial

Persiapan Finansial

Persiapan Finansial

Saat anda memutuskan untuk berhenti bekerja, berarti anda tidak akan memiliki pemasukan tetap lagi seperti sebelumnya. Pada titik ini, beberapa orang merasa kehilangan orientasi dan justru dapat menimbulkan stres. Maka dari itu, anda harus tahu benar bahwa anda sudah siap secara finansial ketika memutuskan untuk berhenti bekerja. Langkah yang bisa anda ambil untuk memeriksa apakah anda sudah siap secara finansial adalah sebagai berikut:

  1. Periksa Arus Kas

Untuk melihat kemampuan finansial anda, maka langkah pertama adalah dengan memeriksa arus kas anda. Anda bisa mulai dengan melacak seluruh pengeluaran anda selama sebulan penuh lalu melihat, bagaimana jika anda berhenti bekerja. Hitung semua kemungkinan terburuk. Bayangkan jika sesaat sesudah anda berhenti bekerja dan bisnis anda belum berhasil, apakah anda masih bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari? Jika memang belum bisa, maka berhenti bekerja sepertinya bukan langkah yang bijaksana. Sekali lagi, berhenti bekerja berarti anda akan berdiri di atas kedua kaki anda sendiri. Dengan demikian, anda tentu harus mempunyai kaki atau fondasi keuangan yang kuat untuk bisa bertahan.

  1. Dana Darurat

Nah, bagian ini yang sering terlupakan dalam menganalisa kemampuan finansial. Selain memeriksa arus kas, anda juga harus memiliki dana darurat khusus untuk situasi-situasi tertentu. Dana darurat ibarat perisai yang akan melindungi anda dari kejatuhan yang jelas bisa terjadi di masa mendatang. Umumnya, besaran dana darurat berkisar antara 6 hingga 12 kali besarnya dana kebutuhan setiap bulan. Jadi ketika kebutuhan bulanan anda berada pada angka Rp. 5 juta, maka dana yang perlu anda siapkan setidaknya adalah Rp. 30 hingga 60 juta.

  1. Asuransi Kesehatan

Selain memerhatikan aspek arus kas dan dana darurat, anda juga perlu memerhatikan asuransi kesehatan yang anda miliki. Saat bekerja sebagai karyawan, mungkin anda sudah mendapatkan jaminan asuransi kesehatan dari tempat anda bekerja. Nah, saat memutuskan keluar, otomatis semua layanan dan fasilitas dari tempat kerja juga akan ikut dicabut. Maka dari itu, anda juga harus memperhitungkan apakah anda masih bisa membayar asuransi kesehatan anda sendiri atau tidak. Lalu mengapa asuransi kesehatan menjadi penting? Jelas sekali, dalam mengarungi kehidupan pasca jadi karyawan, ada risiko-risiko kesehatan yang mungkin mengintai anda di masa depan. Maka memiliki asuransi adalah langkah bijak untuk meminimalisir kerugian di masa mendatang.

Persiapan Psikologis

Setelah anda selesai dengan semua hal yang berkaitan dengan kesiapan finansial, hal yang perlu anda persiapkan selanjutnya adalah masalah psikologis. Tidak sedikit dari para karyawan yang memutuskan untuk berhenti bekerja akhirnya malah tidak mendapatkan apa-apa karena terjebak dengan masalah psikologisnya sendiri.

Maka dari itu, ada baiknya anda meminta saran dari keluarga dan orang-orang sekitar sebelum mantap memutuskan untuk keluar dari pekerjaan. Hal tersebut adalah sebagai upaya memberikan anda pertimbangan yang matang dan dukungan dari orang-orang terdekat anda.

Selain itu, anda juga arus mengukur kemampuan anda sendiri. Pikirkan kemungkinan terburuk serangan psikologis yang akan anda terima, mulai dari hilangnya penghasilan tetap, pertanyaan tetangga soal mengapa anda berhenti bekerja, hingga titik di mana bisnis anda belum mengalami perkembangan yang signifikan. Jika anda yakin bisa menghadapi semua tekanan psikologis tersebut, maka anda bisa lanjutkan ke langkah selanjutnya.

Merencanakan Bisnis

Bisnis plan

Setelah semua langkah di atas di persiapkan, maka langkah terakhir adalah mulai merencanakan bisnis anda. Jika anda pernah mendengar bisnis plan, maka inilah saatnya anda membuat bisnis plan anda sendiri. Meskipun anda menjalankan usaha anda seorang diri, memiliki bisnis plan akan membantu anda dalam melangkah, mulai dari apa saja yang harus disiapkan, rincian anggaran, proses produksi, hingga strategi pemasaran. Tuliskan secara rinci hal-hal tersebut untuk membuat anda tetap fokus pada tujuan dan target anda. Selain itu, memiliki bisnis plan juga melatih kemampuan manajerial anda secara perlahan.

Nah, itulah beberapa hal yang harus anda persiapkan sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja dan memulai usaha. Akhirnya, semua keputusan kembali kepada kesiapan diri anda sendiri untuk tidak menerima gaji bulanan, dan merencanakan bisnis anda akan berkembang. Semoga bermanfaat.

Mau Berhenti Bekerja dan Memulai Usaha Sendiri? Perhatikan Dulu Hal ini! | Malik | 4.5