Berbagai Polemik Masalah PayTren Usaha Milik Ustadz Yusuf Mansur
Saat ini jagad maya dihebohkan dengan munculnya video Ustadz Yusuf Mansur yang meluapkan amarahnya. Video tersebut diketahui beredar dalam platform TikTok dan menjadi trending topik di Twitter beberapa waktu belakangan ini. Dalam video tersebut, Ustadz Yusuf Mansur berbicara kesulitannya untuk mendapatkan dana investasi untuk proses pengembangan PayTren. Dirinya juga mengatakan jika ia membutuhkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk merealisasikan proses pengembangan bisnis tersebut.
Selain itu, Bisnis yang dikelola oleh Ustadz Yusuf Mansur, yakni PayTren dikabarkan sedang terpuruk dan diambang kebangkrutan. Apa itu PayTren dan bagaimana nasib usaha tersebut sekarang? Berikut ini adalah rangkuman fakta dan isu yang menemani perjalanan PayTren.
Apa Itu PayTren?
PayTren merupakan salah satu layanan dompet digital milik Ustadz Yusuf Mansur. PayTren berada di bawah perusahaan PT Vertira Sentosa Internasional yang mempunyai bisnis di sektor penyediaan finansial berbasis syariah. Aplikasi layanan dompet digital satu ini tersedia di Playstore dan Google Play. Berdiri pada 24 Oktober 2017, bisnis ini telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Cara menggunakannya pun cukup mudah, pada aplikasi ini para member bisa melakukan berbagai jenis transaksi secara online seperti membayar berbagai tagihan ataupun membeli pulsa. Melansir dari laman resmi PayTren, Ustadz Yusuf Mansur sendiri menjabat sebagai komisaris utama pada perusahaan investasi syariah tersebut. Dalam situsnya dikatakan bahwa PayTren memiliki komitmen dalam menghadirkan solusi investasi syariah terbaik.
Fakta dan Isu yang Menemani Perjalanan PayTren
Dalam perjalanannya, PayTren diketahui sering kali diterpa oleh banyak isu yang beredar di masyarakat. Apa saja fakta dan isu yang menemani perjalanan PayTren? Berikut ini adalah fakta dan isu yang muncul menemani perjalanan PayTren:
Didirikan Karena Sanksi OJK
Ustadz Yusuf Mansur diketahui pernah mendapatkan sanksi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2013 terkait dengan aktivitas penggalangan dana dari umat Islam. Penggalan dana tersebut dilakukan sebagai bentuk patungan dalam usaha pembangunan hotel dan apartemen. Sanksi dari OJK ini diberikan berupa edukasi dengan meminta kepada Yusuf Mansur menghentikan penggalangan dana tersebut hingga perizinan selesai.
Investasi untuk pembangunan hotel dan apartemen tersebut saat ini digugat oleh sebagian investor yang terlibat ke Pengadilan Negeri Tangerang.
Sempat Merencanakan Melakukan IPO
Ustadz Yusuf Mansur juga menyampaikan kabar terbaru tentang rencana penawaran umum perdana atau initial publik offering (IPO) dari perusahaannya tersebut. Rencana IPO dari PayTren ini telah disampaikan secara langsung oleh Yusuf Mansur pada pertengahan Januari 2021. Yusuf Mansur juga menyebutkan bahwa pihaknya tengah melakukan konsultasi kepada OJK dan BI mengenai rencana tersebut.
Gaji Karyawan Sering Macet dan Telat
Sejumlah karyawan di PT Veritra Sentosa Internasional sering kali mengalami pembayaran gaji yang telat. Mereka pun menunggu kepastian nasibnya setelah dirumahkan tanpa diberikan gaji. Sebagian mantan karyawan juga masih belum mendapatkan uang pesangon setelah di PHK. Isu ini terungkap pada saat Sudarso Arif salah satu wartawan Thayyibah.com mewawancarai sejumlah karyawan dari perusahaan yang memperkenalkan PayTren sebagai produknya.
Pernah Menjadi Sponsor Kompetisi Sepak Bola
Ustadz Yusuf Mansur tidak menampik adanya isu yang menyebutkan jika perusahaannya tersebut akan menjadi sponsor utama pada gelaran Lechia Gdansk pada musim 2018-2019. Melalui akun instagramnya, ia membagikan beberapa gambar sambil mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan Paytren agar dapat menjadi sponsor dari kompetisi sepak bola tersebut.
Baca juga : Hal-Hal Ini Wajib Dihindari Para Investor Sebelum Mulai Berinvestasi
Menurut salah satu editor kanal televisi Polsat Sport, Mateusz Borek menyatakan jika kemungkinan sponsor utama Lechia Gdansk akan berasal dari Indonesia dengan kontrak selama 3 tahun. Perusahaan tersebut adalah PayTren – mitra PayPal Asia.
Terdapat Perputaran Uang di PayTren
Dugaan terjadinya perputaran uang di PayTren ini sempat diungkapkan oleh penulis Ippho Santosa dan Tim Khalifah melalui akun facebook pribadinya. Dalam tulisan tersebut, Ippho Santosa mengungkapkan bahwa telah terjadi perputaran uang hingga triliunan rupiah yang berkaitan dengan investasi hotel Ustadz Yusuf Mansur sebelumnya.
Selain itu Ippho juga menduga bahwa Ustadz Yusuf Mansur kerap mengganti kerugian sendiri setiap kali ada kerugian yang dialami dalam investasinya. Namun, dugaan tersebut dibantah langsung oleh pihak Paytren. Hari Prabowo selaku Managing Director of Treni mengungkapkan jika PayTren bukan hanya bisnis yang dapat diukur dengan menggunakan uang saja.
Ia mengaku bahwa PayTren tumbuh karena banyak orang yang merasa bersyukur telah menjadi bagian dari bisnis ini dan banyak yang mendoakannya. Melalui akun instagram miliknya, Hari melanjutkan selama ini PayTren telah mendapatkan berbagai kemudahan dan juga terhindar dari berbagai hal negatif.
Nah, itulah berbagai fakta dan isu yang menemani perkembangan PayTren. Semua fakta dan isu di atas tentunya telah menemani perkembangan PayTren sehingga dikenal oleh banyak orang.