https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3327328018275889

Mengenal Sejarah Careefour dan Penyebab Carrefour Bangkrut

Siapa sih yang tak kenal dengan ritel terbesar di Indonesia satu ini? Meskipun kini namanya sudah berubah menjadi Transmart Carrefour, tapi banyak orang memilihnya sebagai tempat berbelanja sambil berlibur bersama keluarga. Perkembangan perusahaan ritel tentunya tak selalu mengalami peningkatan. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini sektor ekonomi belum stabil dan berdampak pada perusahaan ritel di Indonesia.

Carrefour Bangkrut

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita mengenal sejarah carrefour sebagai supermarket besar yang ada di Indonesia. sebab kini sudah banyak supermarket yang bisa menjadi pilihan masyarakat. selain itu pada artikel kali ini juga akan dijelaskan beberapa hal yang bisa menjadi Penyebab Carefour Bangkrut dari dunia bisnis ritel di Indonesia.

Carefour sebagai Supermarket Besar di Indonesia

Carrefour telah hadir di Indonesia sejak tahun 1998 dan membuka gerai pertama mereka di Cempaka Putih hingga saat ini.  Sebagai salah satu perusahaan global, PT. Carefour Indonesia telah berusaha dalam memberikan standar pelayanan terbaik dalam industri ritel Indonesia. perusahaan ini telah memperkenalkan konsep hypermarket dan menyediakan alternatif belanja yang baru bagi seluruh konsumennya.

Salah satunya adalah menawarkan konsep “One-Stop Shopping” di mana ada berbagai pilihan tempat dengan produk yang bervariasi. selain itu Carrefour Indonesia pun menawarkan harga murah dan juga pelayanan terbaik yang dapat memenuhi harapan pelanggan. Komposisi sahamnya sendiri diketahui sudah berubah pada Januari 2013 yang dikuasai oleh Perusahaan Indonesia seperi Trans Corp (2012-2013) dan Trans Retail (2013-2021). Pada tahun 2021, seluruh gerai Carrefour telah berubah nama menjadi Transmart.

Hal-Hal yang Bisa Jadi Penyebab Carrefour Bangkrut

Carrefour merupakan salah satu perusahaan ritel besar yang ada di Indonesia. Akan tetapi seiring berjalannya waktu persaingan dunia bisnis, khususnya di sektor ritel semakin ketat. Bahkan ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab sebuah supermarket bisa mengalami kebangkrutan. Apa saja faktor penyebab hal itu bisa terjadi? Simak ulasannya di bawah ini.

Pola belanja konsumen yang mulai berubah

Bisnis ritel memang sudah mulai terpengaruh oleh kemajuan teknologi yang ada saat ini. Ya, kita kini sudah bisa membeli semuanya secara online, jadi perubahan pola belanja konsumen pun turut memengaruhi perjalanan pasar ritel. Pola belanja konsumen yang mulai berubah tentunya bisa menjadi salah satu faktor Penyebab Carrefour Bangkrut jika tidak diantisipasi dengan sigap.

Platform belanja online memang sudah memengaruhi penjualan ritel karena kemudahan akses yang efisien. Hal inilah yang membuat pola belanja konsumen pun mulai berubah dan enggan pergi ke supermarket secara langsung untuk memenuhi kebutuhan mereka. Maka dari itu perusahaan ritel seperti Carefour pun harus mengikuti kemajuan teknologi agar tidak ditinggalkan oleh para konsumennya.

Banyaknya minimarket terdekat

Bisnis ritel mulai banyak dibangun pada periode 2005-2015. Akan tetapi, di tahun yang sama mulai banyak didirikan minimarket dengan penempatan yang strategis dan dekat dengan permukiman masyarakat. Hal ini tentu saja harus dianggap sebagai salah satu ancaman serius bagi perusahaan ritel. Mengapa demikian? Karena kini kegiatan belanja masyarakat mulai bergeser.

Sebelumnya orang-orang sangat menantikan berbelanja ke mall atau supermarket besar seperti carrefour, tapi karena berbagai jenis faktor seperti arus lalu lintas yang padat dan lain sebagainya akhirnya terjadilah pergeseran. Alasan tersebut yang membuat konsumen kini mulai beralih untuk melakukan kegiatan berbelanja mereka di minimarket terdekat. Jika hal ini terus terjadi, bukan hal yang tidak mungkin jika perusahaan ritel sebesar Carefour bisa mengalami kebangkrutan lantaran jumlah konsumen mereka berkurang.

Gaya hidup pembeli produktif

Faktor Penyebab Carrefour Bangkrut ketiga adalah banyak konsumen produktif di usia milenial yang menyesuaikan pola belanja mereka dengan gaya hidup. Kebanyakan dari mereka gemar melakukan travel untuk merasakan berbagai jenis pengalaman baru. Akan tetapi, gaji yang tidak terlalu tinggi memaksanya untuk berhemat dan menabung, termasuk dalam membeli kebutuhan sehari-hari.

Baca juga : Tips Menulis Artikel Traveling yang Menginspirasi

Mereka tentunya lebih memilih untuk membeli kebutuhan dalam skala kecil di minimarket terdekat ketimbang ritel besar. Saat ini generasi yang lebih tua juga sudah mulai mengikuti gaya hidup sepert itu. Hal ini pun bisa membuat perubahan pada pola belanja masyarakat umum yang membuatnya harus mengurangi belanja di ritel besar seperti carrefour atau yang lainnya.

Hal-hal yang bisa menjadi Penyebab Carefour Bangkrut di atas tentunya harus dijadikan perhartian khusus, terutama oleh ritel-ritel besar. Pasalnya bukan hal yang tidak mungkin bisnis ritel besar bisa kehilangan konsumen dan gulung tikar. Pihak manajemen tentunya harus membuat strategi bisnis yang disesuaikan dengan teknologi terbaru dan tren di masyarakat agar tidak ditinggalkan oleh para konsumennya. Hal-hal di atas tentunya harus diantisipasi dengan cepat oleh ritel-ritel besar agar mereka bisa bertahan di dunia bisnis Indonesia.

Mengenal Sejarah Careefour dan Penyebab Carrefour Bangkrut | Malik | 4.5