https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3327328018275889

Cara Budidaya Belut di Ember Mudah dan Efektif

Cara budidaya belut di ember bisa anda lakukan dengan mudah dan sederhana. Banyak sekali peternak yang melakukan budidaya pada hewan yang mirip dengan ular ini. Budidaya belut bisa dimanfaatkan untuk konsumsi bersama keluarga di rumah, atau untuk dijual kembali pada pedagang atau pengusaha restoran. Sebelum melangkah lebih lanjut, anda perlu memperhatikan terlebih dahulu pilihan belut yang akan dibudidayakan. Hanya ada 3 jenis belut yang bisa dibudidayakan, yaitu belut sawah, belut kali, dan belut rawa. Ketiga jenis belut tersebut mempunyai kadar protein yang sangat tinggi, serta cukup mudah untuk dibudidayakan. Berikut adalah beberapa tahapan yang bisa anda lakukan untuk memulai proses budidaya hewan yang satu ini.

Persiapan Budidaya Belut

Bibit belut

Bibit belut

  • Tahap awal yang bisa anda lakukan adalah mempersiapkan lokasi yang tepat. Belut cukup baik untuk dikembangbiakan, baik itu di dataran rendah, maupun dataran tinggi. Namun, temperature udaranya perlu diperhatikan. Belut cocok dibudidayakan di suhu berkisar 25 – 31 derajat celcius.
  • Kondisi air yang dibutuhkan untuk budidaya belut tersebut juga harus bersih dan tidak boleh terkontaminasi oleh limbah sampah, obat-obatan, serta bahan kimia.
  • Pastikan memilih tempat yang terlindungi dari penyinaran matahari secara langsung. Sinar matahari hanya diperlukan secukupnya saja.

Bahan-Bahan Yang Diperlukan

  • Dalam cara budidaya belut di ember ini, anda harus menyiapkan kolam untuk membudidayakannya. Anda bisa menggunakan ember, tong, dan sejenisnya.
  • Pastikan bahwa ukuran media yang digunakan untuk budidaya ini harus sesuai dengan kapasitas belut.
  • Siapkan media yang diperlukan untuk bagian dasar ember atau media yang digunakan tersebut, yaitu sekam padi, pupuk kandang, serta bahan organik lainnya. Komposisi yang diperlukan adalah 1:1:1 untuk sekam padi, pupuk kandang dan jerami padi.
  • Berikan pengairan secara bertahap dan diamkan kolam tersebut selama beberapa hari sampai membentuk lumpur yang tidak berbau menyengat.
  • Apabila kolam budidaya belut telah disiapkan, maka masukan bibit atau benih belut ke dalam kolam yang sudah disediakan.
  • Siapkan beberapa alat seperti selang air, pipa air, sekop, serok dan ember tambahan untuk menangkap belut yang dibudidayakan.

Pemilihan Bibit Belut

Penerapan cara budidaya belut di ember tak lepas dari bagaimana anda bertindak selektif memilih bibit belut yang akan dibudidayakan itu sendiri. Pastikan anda mengetahui ciri-ciri fisik belut yang baik dengan beberapa parameter berikut ini:

  • Pakai bibit yang berukuran 1 – 3 cm dan 5 – 8 cm dengan usia berkisar 3 – 4 minggu.
  • Pilihlah bibit belut dengan ciri fisik yang sehat. Hal ini bisa dilihat dari pergerakannya yang lincah. Serta pastikan untuk tidak memilih bibit yang kulitnya kusam.
  • Usahakan memilih bibit yang memiliki nafsu makan banyak sehingga tidak gampang terserang penyakit.
  • Jangan memilih bibit yang terlihat lesu, kurang segar dan gerakannya lambat.
  • Perhatikan bentuk fisik belut dengan baik, jangan sampai ada lecet atau luka pada bagian sirip. Biasanya bibit seperti ini adalah yang sudah terserang penyakit.
  • Supaya lebih aman lagi, anda bisa memperoleh benih belut tersebut di dinas pembibitan penangkaran belut.

Proses Pemeliharaan Belut

Budidaya belut ember

Budidaya belut ember

Untuk menerapkan cara budidaya belut di ember secara efektif, setidaknya diperlukan 2 – 4 bulan pemeliharaan belut tersebut hingga mencapai ukuran atau besar yang diinginkan. Proses pemeliharaanya meliputi:

  • Memberikan pakan pada belut yang dibudidayakan setidaknya 1 kali dalam sehari.
  • Waktu pemberian makan diutamakan pada sore atau malam hari karena hewan ini termasuk hewan yang aktif pada malam hari.
  • Komposisi makanannya berbanding 1:1 menggunakan pelet : tambahan pakan untuk belut per harinya.
  • Supaya lebih sehat, belut bisa diberi makanan dari asupan hewan yang alami, seperti ulat, kecoa, bekicot, dan keong sutra.
  • Berikan vaksinasi secara rutin setidaknya 2 bulan sekali untuk menjaga kesehatan dari belut yang dibudidayakan tersebut.

Penanganan Saat Belut Terkena Penyakit

Terkadang meski anda sudah menerapkan cara budidaya belut di ember yang tepat, mulai dari menjaga kebersihan air dan rutin membreikan pakan, tetap saja belut tersebut tidak luput dari serangan penyakit. Jika sudah demikian, maka solusinya bisa dilakukan dengan memanfaatkan gedebog dari pisang busuk.

Enzim yang terdapat pada gedebog tersebut akan berperan penting dalam menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas dan Aeromonas yang sering menyerang belut. Selain sebagai pengobatan alami untuk belut yang terserang penyakit, gedebog ini juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber pakan alami belut. Gedebog pisang yang membusuk bisa menumbuhkan cacing berprotein tinggi yang sangat bagus untuk pertumbuhan belut itu sendiri.

Demikian penjelasan mengenai proses budidaya belut dengan media ember. Selamat mencoba cara budidaya belut di ember di atas.

Cara Budidaya Belut di Ember Mudah dan Efektif | Malik | 4.5