Cara Budidaya Belut dengan Metode GDM yang Telah Terbukti Ampuh
Sekarang ini, informasi tentang cara budidaya Belut dengan metode GDM makin banyak dicari. Mengapa demikian? Karena sudah banyak orang yang menyadari bahwa budidaya belut bisa dijadikan sebuah usaha sampingan yang berprospek. Nyatanya, budidaya belut ini tak sesusah yang kita bayangkan. Anda bisa menggunakan suplemen organik GDM yang telah terbukti bisa mempercepat masa panen belut. Inilah hal yang akan kita bahas tuntas pada artikel ini.
Sebelum menuju pembahasan tentang cara budidaya Belut dengan metode GDM, kita bahas dulu alasan mengapa budidaya belut dianggap sebagai bisnis yang berprospek. Seperti yang kita ketahui bersama, belut sawah punya kandungan gizi yang sangat tinggi. Setiap harinya, permintaan belut cukup tinggi karena masyarakat pun sepertinya sangat menyukai ikan ini. Sayangnya, masih belum banyak yang membudidayakan ikan belut. Oleh karena itu, ini bisa menjadi kesempatan terbaik Anda untuk memulai bisnis.
Alasan mengapa banyak orang tidak mau membudidayakan belut adalah karena mereka menganggap bahwa budidaya belut itu susah. Padahal, budidaya ikan belut ini cenderung lebih mudah daripada jenis ikan yang lainnya. Lalu, bagaimana teknik budidaya belut agar cepat besar? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Tahapan Memulai Budidaya Belut Menggunakan Metode GDM
Seiring dengan semakin tingginya permintaan pasar terhadap belut, diperlukan upaya intensifikasi budidaya belut. Salah satu upada intensifikasi ini adalah dengan menggunakan suplemen GDM. Pada dasarnya, GDM sendiri merupakan nutrisi tambahan yang biada digunakan untuk usaha peternakan, pertanian, dan juga perikanan. Untuk membuat agar perkembangan belut lebih maksimal, berikut ini adalah cara budidaya Belut dengan metode GDM.
1. Siapkan Lokasi Budidaya Belut
Hal pertama yang harus Anda pikirkan ketika ingin terjun dalam usaha budidaya belut adalah menyiapkan lokasi atau tempat budidaya. Dalam hal ini, Anda harus menyediakan tempat budidaya sesuai dengan habitat aslinya. Ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih melimpah.
Syarat lokasi untuk budidaya belut adalah ketinggian antara 0 – 1200 Mdpl, suhu air ideal antara 25 – 32 derajat celcius, pH air 6 – 9, kadar oksigen terlarut 3 – 5 ppm, dan kadar karbondioksida antara 5 – 15 ppm.
Untuk tempat budidayanya, Anda bisa memilih apakah ingin menggunakan drum, kolam terpal, atau kolam tembok. Masing-masing tempat memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri. Untuk usaha yang masih kecil, Anda bisa mencoba memakai drum. Satu drum bisa diisi dengan bibit sekitar 2 kg. Jika Anda memilih drup sebagai medianya, pastikan Anda memberikan perhatian ekstra.
Pilihan terbaik agar usaha budidaya belut cepat sukses adalah dengan menggunakan media kolam terpal atau kolam tembok. Meski membutuhkan modal yang cukup lumayan, tempat budidaya berupa kolam ini bisa lebih memaksimalkan usaha budidaya Anda.
2. Siapkan Media Tumbuh Belut
Media tumbuh ini menjadi faktor penting untuk mendukung pertumbuhan belut. Pada habitat aslinya, belut punya banyak media tumbuh seperti air bersih, eceng gondok, dan ikan-ikan kecil atau cacing yang jadi mangsanya. Saat membudidayakan belut, Anda juga harus menyiapkan media untuk tumbuh.
Saat budidaya belut ini, Anda tak perlu menyediakan eceng gondok jika tidak memungkinkan. Cukup gunakan suplemen GDM, GDM Black Bos, Pupuk TSP, kompos, dan jerami. Pertama-tama, lapisi bagian dalam kolam dengan menggunakan jerami. Kedua, berikanlah lapisan kompos setebal 5 cm. Lalu, gunakan suplemen GDM Black Bos sebanyak 2 tutup botol/m2. Taburkan juga campuran pupuk TSP sebanyak 1 kg/m2. Setelah itu tutup dengan lumpur kering setebal kira-kira 25 cm. Masukkan air bersih hingga mencapai ketinggian 20 cm dan gunakan suplemen organik cair GDM dengan takaran 6ml/m2. Sebaiknya biarkan kolam berisi media tumbuh selama 14 hari.
3. Bibit Belut yang Unggul
Cara budidaya Belut dengan metode GDM selanjutnya adalah pastikan Anda memilih bibit yang unggul. Ingat, bibit ini nantinya akan mempengaruhi kualitas panen Anda. Bagaimana ciri-ciri belut yang bagus? Pilih saja belut yang lincah, punya ukuran yang seragam, tak ada luka pada bagian tubuhnya, dan tidak lemas ketika dipegang.
Setelah mendapatkan bibit yang unggul, saatnya Anda memasukkan bibit ke kolam. Untuk kolam drum, masukkan sekitar 200 – 400 bibit per drum. Untuk kolam terpal atau tembok, masukkan 50 – 100 bibit/m2.
4. Perawatan Bibit
Proses perawatan bibit ini berkaitan dengan pengaturan air kolam, pemberian pakan, dan pemberian suplemen. Untuk pengaturan air kolam, pastikan sesuai dengan lokasi alaminya seperti yang telah dijelaskan di atas. Beri pakan dan suplemen secara rutin untuk memaksimalkan perkembangan belut.
7. Proses Panen Belut
Tidak ada ukuran waktu yang paten untuk memanen belut. Pada umumnya, belut sudah bisa mulai dipanen ketika berumur 3 sampai 4 bulan atau saat beratnya sudah mencapai 200 – 300 gram per ekor.
Demikian adalah sekilas tentang cara budidaya Belut dengan metode GDM. Jangan ragu untuk memulai usaha ini.