https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3327328018275889

Cara Budidaya Burung Puyuh Yang Menghasilkan Keuntungan Besar

Cara Budidaya Burung Puyuh – Kalian ingin berbisnis tapi masih bingung mau menggeluti bisnis apa? Mungkin kalian bisnis mencoba bisnis yang bergerak di bidang peternakan, yaitu budidaya burung puyuh. Alasannya tentu karena prospek bisnis yang satu ini cukup cemerlang. Betapa tidak, hampir seluruh anggota tubuh burung mungil yang tidak bisa terbang ini dapat diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual. Daging dan telur puyuh misalnya, kandungan proteinnya yang tinggi bermanfaat untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Tidak heran jika olahan makanan daging dan telur burung puyuh digemari banyak orang. Tak sampai disitu, bulu aves yang satu ini juga bisa disulap menjadi berbagai kerajinan tangan yang unik seperti tas, gantungan kunci, dan aksesoris lainnya. Tak mengejutkan jika permintaan pasarnya kian meningkat. Untuk telur puyuh misalnya, setiap minggu permintaan pasarnya menyentuh angka 14 juta untuk wilayah jabodetabek saja. Nah, jika kalian tertarik untuk terjun ke bisnis budidaya burung puyuh, kami akan berikan panduan untuk memulainya. Yuk, simak cara budidaya burung puyuh dibawah ini:

Persiapan Kandang dan Peralatan Yang Dibutuhkan

Budidaya Burung Puyuh

Untuk memulai budidaya burung puyuh, langkah pertama yang harus kalian ambil adalah mencari lokasi yang strategis untuk membangun kandang burung puyuh. Usahakan juga lokasinya  aman dari banjir karena itu dapat bisa mendatangkan wabah penyakit nantinya. Selain itu, memilih lokasi yang memiliki sirkulasi udara baik sangat penting untuk membantu perkembang biakan burung puyuh. Jika kalian sudah menemukan lokasi yang pas, kini saatnya kalian membangun kandang. Untuk melakukannya kalian perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  1. Pembangunan Kandang

Secara umum, ada dua model kandang yang bisa kalian pilih, yaitu model sistem litter atau lantai sekam dan sistem batere atau sangkar. Selain itu, kalian juga perlu memisahkan kandang sesuai jenis burung puyuhnya. Yang pertama, kandang untuk induk pembibitan. Biasanya luas kandangnya sekitar 200 m2, tapi kalian bisa menyesuaikan dengan jumlah induk pembibit yang ada. Selanjutnya adalah kandang untuk induk petelur. Ukuran dan bentuknya sama seperti kandang untuk induk pembibit. Kemudian, kandang untuk anak burung puyuh. Ukuran pada umumnya adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm.

Ukuran tersebut mampu menampung 90-100 ekor anak puyuh. Namun,  ketika anak puyuh memasuki usia 10 hari, sebaiknya dalam 1 m2 cukup diisi dengan 60 ekor burug puyuh saja. Perlu diketahui, dalam kandang untuk anak puyuh dibutuhkan alat pemanas karena tubuh mereka masih rentan dan butuh suhu tertentu untuk bertahan hidup. Terakhir, kandang untuk puyuh yang berumur 3-6 minggu atau biasa disebu grower dan puyuh berumur lebih dari 6 minggu atau layer. Ukurannya sama dengan kandang untuk induk petelur. Tetapi, alasnya berupa kawat ram. Untuk usia grower dan layer, sebaiknya per 1 m2 diisi dengan 40 ekor burung puyuh sampai mereka memasuki masa bertelur.

  1. Suhu Kandang

Hal selanjutnya yang perlu kalian perhatikan adalah suhu pada kandang. Suhu yang baik untuk perkembang biakan burung puyuh berkisar 20-25 derajat celcius dengan kelembaban 30-80%. Untuk penerangannya sendiri, kalian bisa menggunakan lampu 40-60Watt pada malam hari dan cukup 25-40Watt pada siang hari.

  1. Peralatan Yang Dibutuhkan

Untuk peralatan-peralatan yang perlu kalian siapkan adalah tempat bertelur, tempat obat-obatan, tempat makan, dan tentunya tempat minum. Semuanya bisa kalian beli di toko alat ternak ungags terdekat.

Pemilihan Bibit Puyuh

Cara budidaya burung puyuh selanjutnya adalah persiapan bibit puyuh. Pemilihan bibit puyuh dibedakan berdasarkan tujuannya. Berikut pemilihan bibit puyuh:

  1. Bibit Puyuh Untuk Telur Konsumsi

Yang pertama ada bibit puyuh yang ditujukan untuk memproduksi telur yang kemudian dipasarkan untuk konsumsi orang-orang. Oleh karena itu, kalian harus memilih bibit puyuh jantan dan betina yang sehat agar proses produksi mendapatkan hasil yang optimal.

  1. Bibit Puyuh Untuk Produksi Daging

Berikutnya adalah jenis bibit puyuh untuk penjualan daging puyuh itu sendiri. Yang harus kalian pilih sebaiknya adalah puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran.

  1. Bibit Puyuh Untuk Produsen Telur Tetas

Untuk bibit puyuh yang bisa menghasilkan produsen telur tetas, sebaiknya kalian memilih bibit puyuh betina yang sehat dan produktif serta bibit puyuh jantan yang sehat dan siap untuk dikawinkan.

Perawatan Burung Puyuh

Perawatan Kandang Puyuh

Cara budidaya burung puyuh berikutnya adalah langkah perawatan dan pemeliharaan burung puyuh. Untuk lebih jelasnya, simak beberapa hal dibawah ini:

  1. Pemberian Pakan dan Minum

Makanan yang diberikan untuk burung puyuh berupa pallet, remah-remah dan tepung. Pemberian pakan untuk anak puyuh dapat dilakukan 2 kali dalam sehari. Sedangkan untuk puyuh dewasa kalian bisa memberinya sekali saja. berat pakan bisa kalian sesuaikan dengan  usia puyuh. Biasanya, usia 1 hari – 1 minggu membutuhkan 2 gram ransum atau pakan. Usia selanjutnya bisa kalian tambahkan dua kali lipatnya. Begitupun minggu berikutnya. Untuk minumnya, kalian bisa terus sediakan sepanjang hari agar tidak merepotkan.

  1. Pemberian Vaksin dan Obat

Langkah perawatan berikutnya adalah pemberian vaksin dan obat untuk mencegah penyakit ternak menyerang burung puyuh kalian. Selain itu, penting juga untuk dilakukan sanitasi lingkungan kandang karena bisa saja penyakit ternak datang dari lingkungan kandang yang kurang bersih. Jadi selalu bersihkan kandang- kandangnya secara teratur.

  1. Pengontrolan Penyakit

Pengontrolan penyakit dapatt kalian lakukan setiap saat ditemukannya tanda-tanda penyakit pada burung puyuh kalian. Jenis hama dan penyakit yang menyerang burung puyuh diantaranya Quail Entiritis, yaitu bakteri anaerobik yang merangkai spora dan menyerang usus dan menimbulkan peradangan usus. Gejala yang ditimbulkan biasanya burung puyuh terlihat lesu, matanya tertutup, bulunya juga terlihat kusam, serta kotoran berair dan mengandung asam urat. Selain itu, ada penyakit tetelo yang ditandai dengan burung puyuh susah bernafas, bersin, batuk-batuk, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi dan kadang sampai berdarah, serta kotorannya encer kehijauan. Penyakit lainnya yang perlu kalian ketahui adalah berak putih, berak darah, cacar unggas, aspergillosis, dan quail bronchitis. Setiap penyakit memiliki penanganan yang berbeda-beda. Jadi, usahakan kenali dulu gejala-gejala dari setiap penyakit tersebut dan puyuh yang terserang penyakit dengan puyuh yang sehat agar virusnya tidak tersebar.

Pemanenan dan Langkah Setelahnya

Jika sudah waktunya, kalian dapat melakukan pemanenan. Hasil pokok dari budidaya burung puyuh adalah telur puyuh. Kalian bisa memanenya setiap hari. Sedangkan hasil lainnya berupa daging afkiran, tinja, dan bulu puyuh yang bisa kalian panen pada waktu tertentu. Setelah pemanenan, kalian dapat melakukan pembersihan kandang serta mendistribusikan hasil budidaya ke pasar.

Bagaimanapun, bisnis budidaya burung puyuh memang potensial untuk digeluti. Dengan investasi modal secara keseluruhan sekitar kurang lebih 40 juta kalian bisa mendapatkan omset penjualan telur dan daging afkir sekitar 1 juta per hari. Omset tersebut belum termasuk penjualan kotoran puyuh dan bulunya. Selain itu, modal tersebut sudah termasuk biaya operasional seperti penyewaan lahan dan gaji karyawan. Jika kalian sudah memiliki lahan sendiri, tentu modalnya akan lebih kecil.

Jadi, bagi kalian yang memiliki semangat berwirausaha, bisnis ini bisa menjadi pilihan. Jika kalian merasa modalnya terlalu besar, jangan khawatir karena itu sesuai dengan keuntungan yang akan kalian dapatkan. Selama kalian mau berusaha dan bersungguh-sungguh, kalian pasti akan menemukan jalannya.

 

 

Cara Budidaya Burung Puyuh Yang Menghasilkan Keuntungan Besar | Malik | 4.5