https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3327328018275889

Teknik Budidaya Ikan Patin Jitu Yang Sukses dan Berkualitas

Teknik budidaya ikan patin – Ikan patin terlihat seperti ikan lele yang mana tidak memiliki sisik di tubuhnya dan memiliki sirip yang berduri di kedua sisinya, namun ikan patin adalah spesies lain dan berbeda dengan lele. Meskipun rasa daging yang dihasilkan ikan patin lebih enak dan gurih, namun tetap saja ada beberapa daerah yang menyebut ikan patin ini sebagai Lele Bangkok. Kemudian, julukan- julukan lainnya yakni Ikan Juara, Ikan Jambal, Ikan Lancang, dan lainnya. Selain itu, Catfish ini memiliki cara hidup yang hampir sama dengan lele. Jadi untuk kalian yang ingin mencoba menekuni peluang usaha budidaya ikan patin, kalian juga dapat berternak lele sebagai bisnis kedua. Tapi tentu saja akan memakan lahan yang lebih luas. Di samping itu, budidaya ikan patin akan sangat menguntungkan bagi kalian yang sedang benar- benar ingin memulai bisnis usaha ternak. Pasalnya, permintaan ikan ini sangatlah tinggi bertolak belakang dengan peternaknya. Pengusaha bisnis ikan patin masih tergolong sedikit, sehingga kalian tidak akan memperoleh pesaing usaha yang menyusahkan. Di sisi lain, untuk memulai peluang usaha budidaya ikan patin, kalian tentunya harus memiliki teknik jitu untuk dapat sukses dalam mengelola peternakan kalian. Dengan demikian, simaklah teknik budidaya ikan patin berikut yang benar dan menguntungkan.

Persyaratan Bisnis Budidaya Ikan Patin

Peluang bisnis ini tentunya sangat menggiurkan untuk dilakoni namun sama halnya seperti bisnis budidaya lainnya, bisnis ini memerlukan beberapa kondisi lingkungan dan persyaratan yang sesuai untuk memaksimalkan kualitas dan perkembangan ikan patin. Berikut ini penjelasannya:

  1. Jenis tanah yang dikhususkan untuk tempat budidaya ikan patin haruslah jenis tanah yang tidak berporos seperti tanah liat atau lempung. Teknik budidaya ikan patin yang ini bertujuan untuk mencegah meresap dan bocornya air kolam tersebut.
  2. 3-5 persen adalah tingkat kemiringan tanah yang paling tepat untuk pembuatan kolam ikan patin. Hal ini berguna untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  3. Namun apabila rencana proses pembesaran ikan patin dilakukan dengan jala apung, maka cobalah untuk mencari sungai yang memiliki arus lambat.
  4. Hal yang paling penting adalah kualitas airnya. Kalian harus benar- benar menjaga kebersihan kualitas air kolam ikan patin ini. Tidak boleh ada cairan kimia yang berbahaya, tidak boleh keruh, dan tidak boleh kotor. Jadi usahakan untuk selalu mengelola kebersihan kolam agar ikan patin dapat berkembang dengan maksimal dan besar.
  5. Untuk penetasan bibit telur di akuarium, suhu air yang diperuntukkan adalah sekitar 26-28 derajat Celcius. Carilah cara kreatif untuk mencapai suhu ini dengan stabil, misalnya menggunakan heater apabila suhu terlalu rendah dan menggunakan pendingin apabila suhu terlalu tinggi. Intinya, pastikan suhu tersebut stabil di angka 26-28 derajat Celcius.
  6. Kembali ke kualitas air, PH air yang disarankan yakni berkisar 6, 5-7.

Teknik Perawatan Ikan Patin

Perawatan Ikan Patin

Perawatan Ikan Patin

  1. Pemupukan Kolam

Hal ini dilakukan sebelum ikan patin diterbarkan, terutama pada kolam ikan lumpur. Tujuan dari pemupukan ini adalah menciptakan makanan alami yang nantinya akan berguna untuk pemeliharaan ikan. Pupuk yang disarankan untuk proses ini yakni yang memiliki tinggi dosis sekitar 50-700 gram/m2, seperti pupuk hijau atau pupuk kandang.

  1. Pemberian Pakan Yang Tepat

Faktor ini sangat berpengaruh terhadap kualitas ikan patin yang kalian kelola. Gizi dan nutrisi yang tepat akan membuat ikan patin tumbuh besar dengan sempurna secara masal dan akan membuat bisnis kalian penuh akan calon pembeli/pemasok. Selain itu, jumlah dan frekuensi pemberian pakan juga sangat berpengaruh sebagaimana pentingnya pemilihan gizi dan nutrisi. Kemudian, untuk pemberian pakan dapat kalian lakukan setiap hari sebanyak dua kali yakni pada pagi dan sore hari. Selain itu, jumlah makanan yang diberikan haruslah sekitar 3-5% dari perkiraan berat badan ikan, jadi skala jumlah makanan ikan patin akan selalu berubah setiap bulannya seiring bertambahnya berat badan ikannya. Untuk mengetahui perkiraan berat ikan kalian, lakukanlah penimbangan 5-10 ikan setiap bulannya sebagai contoh sampel dari keseluruhan. Di samping itu, pakan ikan yang diberikan adalah Pelet dan ditambah dengan makanan alami ikan patin seperti ikan kecil sisa, keong, bekicot, bahan sisa dapur, kerang dan lainnya. Penambahan makanan alami ini akan membantu ikan dalam proses pertumbuhannya serta menghemat biaya kalian untuk masalah pakan.

  1. Pembasmian Hama Dan Penyakit

Setiap usaha budidaya ternak selalu ada suatu kendala yang diperoleh seperti hama dan penyakit. Hama dan penyakit akan menjadi ancaman yang serius apabila tidak diatasi dengan serius. Bahkan, banyak pengusaha ternak yang rugi besar akibat penanganan hama dan penyakit yang tidak maksimal. Di samping itu, hama yang dapat menyerang ikan patin kalian yakni biawak, kura- kura, ular air, lingsang, dan burung. Lakukanlah pencegahan hama- hama ini masuk ke dalam kolam seperti dengan menyediakan lampu terang di sekitar kolam. Sinar dari lampu- lampu ini akan mengusir hama dan membuat mereka takut untuk menyentuh kolam ikan patin milik kalian. Selain itu, penyakit yang menyerang ikan patina da dua yakni infeksi dan non-infeksi. Untuk penyakit infeksi, seringkali timbul karena gangguan organisme patogen dan beresiko menular. Sedangkan untuk penyakit non-infeksi timbul karena bukan patogen. Berikanlah obat- obatan pembasmi patogen yang sesuai dengan kondisi ikan patin kalian, dan jangan lupa untuk berkonsultasi dengan si penjual obat untuk lebih berhati- hati dalam prosesnya.

  1. Proses Pemanenan Ikan Patin

Pemanenan adalah tahap terakhir yang paling ditunggu setiap pengusaha bisnis budidaya ternak ikan patin. Namun, perlu diperhatikan bahwa tahap ini memerlukan kejelian dan teknik yang tepat untuk menghindari resiko kerusakan, cacat, dan kematian saat dipanen dari kolam. Susah payah yang kalian lakukan selama beberapa bulan dapat sirna dengan hanya proses pemanenan yang sembarangan. Oleh karena itu, pemanenan juga memerlukan teknik khusus seperti halnya pemupukan, pemberian makan dan pembasian hama. Hindarilah penangkapan ikan patin menggunakan jala, hal ini tentu dapat merusak kesehatan ikan karena luka jala yang dihasilkan.

Oleh karena itu, pengambilan ikan dapat dilakukan dengan teknik pemojokan. Apa itu teknik pemojokan? Kalian dapat menggunakan kere untuk memojokkan ikan, serta mulailah dari bagian hilir ke bagian hulu. Ikan patin akan terkumpul semua di pojok sehingga kalian dapat mengambilnya dengan mudah tanpa melukainya. Pemanenan teknik ini sangat menguntungkan untuk menjaga kualitas dan menjaga kebugaran ikan agar tidak mudah mati nantinya. Di samping itu, pemasaran ikan patin yang masih segar dan hidup akan lebih menarik konsumen. Dengan begitu, maka hasil usaha budidaya ikan patin kalian akan berjalan sukses. Oh iya, harga per kilogram ikan patin berkisaran 15.000 Rupiah. Lumayan tinggi, bukan?

Sekian penjelasan lengkap mengenai teknik budidaya ikan patin yang tepat dan maksimal. Semoga informasi ini dapat membantu kalian berbisnis budidaya ikan patin. Semoga sukses dan mendapatkan hasil yang maksimal.

 

Teknik Budidaya Ikan Patin Jitu Yang Sukses dan Berkualitas | Malik | 4.5