https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3327328018275889

Rincian Usaha Ternak Ayam Potong untuk Pemula

Rincian usaha ternak ayam potong – Apabila Anda memiliki sebuah pekarangan yang luas di daerah yang sepi penduduk, tak ada salahnya jika mencoba memulai usaha ternak ayam potong. Mengapa? Hal ini karena minat masyarakat terhadap daging ayam potong dari waktu ke waktu semakin bertambah. Ada yang membeli daging ayam potong untuk dikonsumsi sendiri ataupun digunakan untuk acara-acara tertentu. Selain itu, jangkauan pasar daging ayam potong terbilang sangat luas mulai dari rumah makan, pengusaha catering, pasar, dan sebagainya.

Analisis Bisnis Ternak Ayam Potong

Seperti yang dijelaskan di atas, usaha bisnis ayam potong memang memiliki prospek yang sangat baik. Untuk harga jual, harga ayam potong di pasaran memang tak menentu yakni berkisar antara Rp 25.000 hingga Rp 35.000 perkilonya. Namun dengan pasar yang luas, tentunya hal tersebut bukan lagi menjadi masalah.

Ternak Ayam Potong

Ternak Ayam Potong

Oleh karena itu, bagi Anda yang masih pemula namun ingin menjalankan bisnis ternak ayam potong, terdapat sedikit analisis terkait dengan usaha ayam potong. Dari analisis tersebut, Anda dapat menentukan apakah bisnis ini menarik untuk dijalankan atau tidak. Apabila Anda tertarik, sebaiknya simak ulasan di bawah ini:

1. Pelaku Usaha Ternak Ayam Potong

Usaha ternak ayam potong dapat dijalankan oleh siapa saja. Kuncinya adalah keseriusan dalam menjalankan bisnis tersebut. Dengan berbekal keyakinan serta pertimbangan yang matang terkait prospek serta kerugian, Anda pun dapat menjalankan bisnis ternak ayam potong dengan mudah. Meskipun saat ini sudah banyak pelaku ternak ayam potong, namun dengan kebutuhan daging ayam yang semakin bertambah tiap tahunnya, Anda pun masih memiliki peluang yang besar dalam menjalankan bisnis ini.

2. Konsumen Usaha Ternak Ayam Potong

Mengenai konsumen, Anda dapat memasarkan daging ayam potong dengan mudah. Hal ini dipengaruhi oleh singkatnya waktu dalam membudidayakan bibit ayam hingga siap panen serta banyaknya konsumen daging ayam potong mulai dari lingkup rumah tangga hingga beragam usaha kuliner.

3. Peralatan yang Dibutuhkan dalam Usaha Ternak Ayam Potong

Dalam usaha ternak ayam potong, dibutuhkan peralatan-peralatan penting seperti kandang, lahan, ayakan, rak ayam, bibit ayam, timbangan, mesin penggilingan pakan, selang air, timba, terpal, tempat makan dan minum, dan sebagainya. Peralatan-peralatan tersebut dibutuhkan agar usaha ternak ayam potong dapat berjalan secara maksimal.

4. Pegawai Usaha Ternak Ayam Potong

Untuk pemula, Anda dapat menggunakan jasa 1 hingga 2 orang pegawai terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar Anda tidak perlu repot-repot membersihkan kandang ayam ataupun melakukan perawatan terhadap ayam-ayam potong tersebut. Dalam hal ini, pilihlah karyawan yang bertanggung jawab agar risiko kematian ayam atau hal yang diinginkan dapat diminalisir.

5. Keuntungan dan Kekurangan Usaha Ternak Ayam Potong

Seperti halnya usaha lain pada umumnya, bisnis ternak ayam potong pun memiliki kelebihan serta kekurangan yang harus dipertimbangkan. Keuntungan atau kelebihannya adalah prospek penjualan yang baik dimana sasaran pasar ayam potong terbilang sangat luas. Selain itu, banyak masyarakat yang membutuhkan daging ayam potong sehingga Anda tak perlu repot selama melakukan proses pemasaran.

Sedangkan kekurangannya adalah bisnis ayam potong memiliki tingkat persaingan yang sedikit ketat. Dengan kata lain, Anda harus mencari pelanggan yang dapat membeli ayam potong Anda. Di samping itu, dalam menjalankan bisnis ayam potong, Anda harus memilih tempat yang jauh dari keramaian agar tidak menganggu masyarakat sekitar ataupun kesehatan ayam itu sendiri.

Besaran Modal Usaha yang Dibutuhkan dalam Menjalankan Bisnis Ternak Ayam Potong

Setelah mengetahui sedikit informasi terkait analisis ternak ayam potong, maka berikut ini adalah rincian usaha ternak ayam potong. Tujuannya agar Anda dapat mempersiapkan modal serta menghitung berapa keuntungan yang diperoleh ketika menjalankan bisnis ternak ayam potong. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

1. Modal Tetap

  1. Kandang ayam ukuran 3x4m @Rp 600.000 x 6 buah : Rp 3.600.000
  2. Tempat makan ayam @Rp 10.000 x 12 buah                : Rp 120.000
  3. Tempat minum ayam @Rp 15.000 x 12 buah                : Rp 180.000
  4. Lampu penerangan @Rp 20.000 x 18 buah                  : Rp 360.000
  5. Ayakan @Rp 25.000 x 4 buah                                          : Rp 100.000
  6. Timbangan @Rp 50.000 x 2 buah                                   : Rp 100.000
  7. Selang air                                                                              : Rp 70.000
  8. Mesin giling pakan                                                              : Rp 1.750.000
  9. Timba dan terpal                                                                  : Rp 250.000
  10. Peralatan tambahan lainnya                                             : Rp 500.000

Jadi total modal tetap yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp 7.030.000

2. Biaya Penyusutan Barang

Sekedar informasi, setiap barang memiliki nilai penyusutan setiap kali digunakan. Nilai penyusutan tersebut akan mempengaruhi seberapa lama peralatan atau barang yang digunakan harus digantikan dengan barang yang baru. Dalam rincian usaha ternak ayam potong ini, diasumsikan bahwa semua barang di atas memiliki nilai penyusutan sebesar 15% tiap tahunnya. Jadi modal biaya penyusutan pertahun adalah Rp 7.030.000 x 15% = Rp 1.054.500/tahun

Jadi biaya modal tetap serta penyusutan yang harus dikeluarkan dalam jangka waktu 1 tahun adalah sebesar Rp 8.084.500

3. Biaya Operasional

Sebelum mengulas lebih jauh tentang biaya operasional, Anda harus memahami asumsi ini terlebih dahulu:

  • Pada kandang berukuran 3x4m dapat diisi 60 ekor ayam potong. Jadi total ayam yang dapat diternak adalah 60 ekor x 6 buah kandang = 360 ekor.
  • Masa panen ayam potong dari awal perawatan bibit hingga panen adalah selama 2 bulan. Jadi dalam 1 tahun Anda dapat memanen ayam sebanyak 6 kali.
  • Perhitungan biaya operasional adalah selama 1 tahun menjalankan ternak ayam potong.

Setelah memahami asumsi di atas, maka rincian usaha ternak ayam potong adalah sebagai berikut:

  1. Pembelian bibit ayam 360 ekor @Rp 500 x 6 kali         : Rp 1.080.000
  2. Pakan ayam 50 kg @30.000 x 6 kali                                : Rp 9.000.000
  3. Obat-Obatan dan Vitamin selama 1 tahun                     : Rp 2.000.000
  4. Gaji pegawai 2 orang @Rp 600.000 x 6                          : Rp 7.200.000
  5. Biaya listrik 12 bulan @60.000                                         : Rp 720.000

total biaya operasional dalam jangka waktu 1 tahun adalah Rp 20.000.000

Jadi total semua biaya yang diperlukan dalam menjalankan bisnis ternak ayam potong selama 1 tahun pertama yakni sebesar Rp 8.084.500 + Rp 20.000.000 = Rp 28.084.500

4. Pendapatan Usaha Ternak Ayam Potong

Untuk menghitung berapa pendapatan usaha ternak ayam potong, digunakan asumsi pada rincian usaha ternak ayam potong berikut ini :

  • Harga 1 kg ayam adalah sebesar Rp 35.000
  • Berat 1 ekor ayam adalah 1,5 kg
  • Total ayam ternak selama 1 tahun yakni 360 ekor x 6 = 2.160 ekor ayam

Maka, pendapatan Anda selama 1 tahun adalah:

  1. 1 ekor ayam (1,5 kg)            : Rp 45.000
  2. 2.160 ekor ayam                   : Rp 97.200.000

Sedangkan rata-rata pendapatan perbulan yang dapat Anda peroleh adalah sebesar Rp 8.100.000 sehingga hanya dalam waktu 4 bulan saja, modal yang telah Anda keluarkan sudah kembali.

Pada tahun ke 2 hingga ke 5, tentu saja modal yang dikeluarkan hanya sebatas biaya operasional saja karena nilai penyusutan aset berupa perlengkapan ayam tidak perlu dipersiapkan lagi. Dengan mengetahui rincian usaha ternak ayam potong di atas, maka dapat dipastikan bahwa ini adalah salah satu bisnis yang paling menjanjikan.

Rincian Usaha Ternak Ayam Potong untuk Pemula | Malik | 4.5