Analisa Usaha Ubi Kayu dan Estimasi Pendapatannya
Analisa usaha ubi kayu – Masyarakat Indonesia tentunya sudah tidak asing dengan yang namanya ubi kayu. Ubi kayu atau yang biasa disebut dengan singkong ini bisa dengan mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Makanan ini adalah sumber karbohidrat tinggi dan mengandung sedikit gula.
Singkong sering dijadikan sebagai pengganti nasi terutama bagi penderita diabetes yang tidak boleh mengonsumsi banyak glukosa ke dalam tubuhnya. Tidak hanya dijadikan sebagai sumber karbohidrat saja namun singkong banyak digunakan sebagai bahan aneka camilan yang lezat sebut saja keripik singkong, singkong bumbu, roti singkong, dan masih banyak lagi lainnya. Melihat hal tersebut tidak mengherankan jika permintaan singkong ini terus meningkat dari waktu ke waktu sehingga bisa dijadikan sebagai ide bisnis yang potensial.
Peluang Usaha Ubi Kayu
Mengingat banyak yang membutuhkan ubi kayu ini maka peluang usaha ubi kayu masih sangat terbuka dengan lebar. Terlebih lagi selain menjual ubi kayu sendiri Anda bisa menggeluti bisnis turunannya seperti membuka gerai tela-tela, membuat keripik singkong, dan masih banyak lagi lainnya. Peminat singkong olahan ini tidak hanya orang dewasa namun anak-anak pun juga menyukainya.
Tidak hanya dijadikan sebagai makanan kering saja namun singkong ini juga bisa dijadikan sebagai makanan basah seperti singkong Thailand, singkong keju, dan lain sebagainya. Pelaku bisnis ubi kayu ini bisa siapa saja asalkan memiliki tekad dan juga skill yang kuat bagus untuk bisa menanam singkong dengan baik dan benar.
Modal Awal Bisnis Ubi Kayu
Untuk bisa menjalankan bisnis atau usaha ubi kayu ini Anda harus melakukan analisa usaha terlebih dahulu. Pasalnya tanpa analisa usaha ubi kayu yang tepat bisnis Anda bisa mengalami kerugian atau berjalan tidak sesuai rencana. Sebelum melakukan analisa ada baiknya jika Anda menentukan konsep dan rencana bisnis yang kuat terlebih dahulu karena analisa ini akan disesuaikan dengan konsep dan juga rencana bisnis Anda. Analisa usaha ubi kayu pertama yang harus Anda pikirkan adalah modal awal. Modal awal adalah biaya pertama yang harus di keluarkan. Untuk pengeluarannya ini bisa setahun sekali, setahun dua kali, dan dalam jangka waktu tertentu.
Modal awal memang besar namun tidak Anda keluarkan setiap hari. Untuk modal awal menggeluti bisnis ubi kayu ini tidak sebesar dengan usaha perkebunan lainnya, Anda hanya membutuhkan bibit singkong, timbangan, dan juga cangkul. Misalnya Anda membutuhkan 1000 batang singkong dengan harga 500 rupiah per batang maka Anda akan mengeluarkan biaya 500 ribu rupiah. Untuk cangkulnya cukup 5 dengan harga 100 ribu rupiah masing-masing, timbangan 500 kg dimana harganya 2 juta rupiah. Maka modal awal yang harus dikeluarkan totalnya adalah 3 juta rupiah.
Biaya Operasional atau Variabel
Biaya ini adalah biaya yang harus Anda keluarkan setiap hari atau setiap bulan. Pada analisa usaha ubi kayu kali ini biaya operasional akan dihitung per bulan sehingga menjadi lebih mudah. Simak biaya operasional yang harus Anda keluarkan berikut ini:
No | Nama | Biaya | Jumlah | Harga |
1 | Kapur pertanian | Rp1,500 | 50 | Rp75,000 |
2 | Pestisida | Rp200,000 | 1 | Rp200,000 |
3 | Pupuk | Rp18,000 | 30 | Rp540,000 |
4 | Upah tanam | Rp400,000 | 1 | Rp400,000 |
5 | Biaya pemeliharaan | Rp10,000 | 30 | Rp300,000 |
6 | Biaya lainnya | Rp50,000 | 1 | Rp50,000 |
TOTAL | Rp1,565,000 |
Kapur pertanian yang dibutuhkan pada masa satu kali tanam adalah 50 kg sedangkan pupuk ini dibutuhkan setiap hari agar tanaman singkong bebas dari hama. Upah tanam bisa disesuaikan dengan jumlah batang dan luas lahan yang akan Anda tanami. Semakin luas dan banyak batang singkong yang akan ditanam tentu upahnya akan semakin mahal.
Upah tanam sifatnya adalah borongan artinya waktu kerjanya dibatasi sekian hari dan dia harus bisa menyelesaikan dalam waktu tersebut, berbeda dengan karyawan yang mana dia harus bekerja setiap hari dalam sebulan. Jika kebun Anda luas, Anda bisa menggunakan jasa karyawan sedangkan jika Anda bisa menanganinya sendiri maka Anda tidak membutuhkan karyawan tersebut.
Pendapatan
Membahas analisa usaha ubi kayu tidak akan terasa lengkap jika tidak membahas estimasi pendapatan atau keuntungan. Hal itu dikarenakan yang namanya bisnis ini tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan. Karena Anda menanam 1000 batang bibit singkong, tidak semua batang menjadi produktif dan hanya 950 batang saja yang produktif. Misalnya dalam 950 batang Anda bisa mendapatkan masing-masing 3 kg singkong maka Anda mendapatkan 2.850 kg atau 2,85 ton.
Jika harga jual per kg nya adalah Rp1.500 maka Anda akan bisa mendapatkan bruto Rp1.500 X 2.850 = Rp4.275.000.
Untuk nettonya dikurangi dengan biaya operasional maka akan didapatkan hasil Rp2.710.000. Memang keuntungan ini tidak bisa digunakan untuk menutup modal awal yang biayanya 3 juta rupiah, namun Anda bisa menyisihkan sebagian keuntungan ini untuk menutup modal awal, kemudian keuntungan selanjutnya bisa disisihkan lagi untuk menutup modal awal, begitu seterusnya sampai Anda bisa balik modal. Tentunya penting bagi Anda untuk terus mempertahankan kualitas hasil perkebunan Anda agar terus melimpah.
Demikianlah analisa usaha ubi kayu yang bisa Anda jadikan gambaran untuk menggeluti bisnis ubi kayu, semoga informasi ini bermanfaat.